JEDDAH, KOMPAS.com - ISIS mengeklaim sebagai pelaku pengeboman di Jeddah, Arab Saudi, pada Kamis (12/11/2020). Ledakan tersebut terjadi saat peringatan Perang Dunia I di permakaman non-Muslim Arab Saudi.
Dalam pernyataan di saluran Telegram-nya, ISIS mengatakan, mereka memasang alat peledak di permakaman di Kota Jeddah kemarin (Rabu), tempat di mana para diplomat Eropa berkumpul.
Dikatakan juga bahwa serangan yang melukai sedikitnya 2-4 orang itu ditujukan sebagai bentuk protes ke Perancis atas kartun Nabi Muhammad.
Baca juga: Bom Meledak di Permakaman Jeddah, 4 Orang Luka-luka
Pengeboman itu terjadi kurang dari sebulan setelah penjaga konsulat Perancis di Jeddah ditusuk oleh seorang warga Arab Saudi dengan pisau, di tengah gelombang protes atas kartun satir tersebut.
Para diplomat dari Perancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) menghadiri upacara Hari Gencatan Senjata di Jeddah, kota pelabuhan Laut Merah, kata kedutaan mereka dalam pernyataan bersama.
Diberitakan AFP, mereka mengecam serangan itu adalah tindakan pengecut.
Baca juga: Sehari Usai Bom Jeddah, Kedubes Arab Saudi di Belanda Ditembaki
Seorang polisi Yunani yang tinggal di Arab Saudi terluka, kata sumber diplomatik "Negeri Dewa" tersebut, dan seorang warga Inggris juga diyakini mengalami luka-luka dalam pengeboman itu.