WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ribuan pendukung setia Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berdemo di Washington pada Sabtu (14/11/2020) di balik klaim sesat presiden tentang pemilihan yang 'dicuri' darinya.
Kerumunan pedemo itu mengerumuni iringan mobil presiden yang hendak memutar menuju perjalanan ke luar kota.
Seorang pendukung setia Trump, Anthony Whittaker dari Winchester, Virginia mengatakan, "Saya hanya ingin menjaga semangatnya dan memberitahu dia bahwa kami mendukungnya."
Ribuan orang berkumpul di sepanjang Pennsylvania Avenue, dari Freedom Plaza dekat Gedung Putih.
Seminggu setelah Joe Biden dari Demokrat dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) AS, demonstrasi untuk mendukung Trump terjadi di beberapa kota.
Baca juga: Rambut Trump Berubah Jadi Abu-abu, Netizen Terkejut
Kemarahan mencuat atas peralihan kekuasaan eksekutif belum menunjukkan tanda-tanda mereda, menandakan klaim kemenangan presiden Trump dalam perlombaan yang sebenarnya telah gagal dia menangkan.
Sebuah koalisi yang terdiri dari para pejabat tinggi pemerintah dan industri yang luas telah menyatakan bahwa pilpres AS pada 3 November lalu serta penghitungan selanjutnya adalah "yang paling aman dalam sejarah Amerika".
Pernyataan tersebut jelas menyangkal upaya Trump untuk merusak integritas perhelatan besar di AS itu.
Di Delray Beach, Florida, beberapa ratus orang berbaris, beberapa membawa papan bertuliskan "Hitung setiap suara" dan "Kita tidak bisa hidup di bawah pemerintahan Marxis."
Di Lansing, Michigan, pengunjuk rasa berkumpul di Capitol untuk mendengarkan pembicara yang meragukan hasil yang menunjukkan Biden memenangkan negara bagian dengan lebih dari 140.000 suara.
Baca juga: Pilpres AS: Gedung Putih Sudah Bersiap kalau Trump Lanjut 2 Periode
Polisi Phoenix memperkirakan sebanyak 1.500 orang berkumpul di luar Arizona Capitol untuk memprotes kemenangan tipis Biden di negara bagian itu.
Kerumunan di Washington mulai berkumpul pada Sabtu pagi dengan sorak-sorai terdengar saat limusin Trump mendekati Freedom Plaza.
Orang-orang berbaris di kedua sisi jalan, beberapa berdiri hanya beberapa meter dari kendaraan Trump. Yang lain menunjukkan antusiasme mereka dengan berlari bersama iringan.
Mereka meneriakkan "USA, USA"---United States of America (AS), dan "empat tahun lagi," serta banyak yang membawa bendera Amerika dan papan yang menunjukkan ketidaksenangan mereka dengan hasil penghitungan suara.
Setelah melakukan jalan memutar singkat di sekitar lokasi, iring-iringan mobil presiden Trump menuju klub golf presiden di Virginia.
Di antara para pembicara dalam demonstrasi itu adalah seorang Republik Georgia yang baru terpilih menjadi anggota DPR AS.
Baca juga: 40 Orang Dekat Donald Trump Terinfeksi Virus Corona, Siapa Saja?
Marjorie Taylor Greene, yang telah mengungkapkan pandangan rasial dan dukungan untuk teori konspirasi QAnon, meminta orang-orang untuk demo secara damai, berjalan menuju gedung Mahkamah Agung.
Para demonstran termasuk anggota Proud Boys, sebuah kelompok neo-fasis yang terkenal karena sejarah kekerasan jalanan mereka.
Pawai tersebut sebagian besar berlangsung damai di siang hari sebelum berubah menjadi tegang di malam harinya.
Menjelang sore, beberapa ratus demonstran anti-Trump terlibat dalam adu teriak dengan kelompok pendukung Trump.
Satu kelompok pendukung Trump dipukul dengan telur dan satu orang kehilangan topi MAGA merahnya karena dibakar.
Beberapa garis polisi memblokir pendukung Trump memasuki area Black Lives Matter Plaza saat malam tiba.
Mereka yang berhasil masuk ke dalam area tersebut disiram dengan air dan semua topi MAGA juga bendera pro-Trump dirampas.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan beberapa demonstran dan demonstran lawan saling bertukar sikut, adu pukul, dan tampar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.