Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azerbaijan Tembak Jatuh Helikopter Rusia di Perbatasan Armenia

Kompas.com - 10/11/2020, 06:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

BAKU, KOMPAS.com - Pemerintah Azerbaijan menyatakan, mereka mengaku menembak jatuh helikopter Rusia di perbatasan Armenia dan mengeklaim tak sengaja.

Dalam keterangan kementerian luar negeri, Baku menuturkan mereka menawarkan permintaan maaf kepada pemerintah "Negeri Beruang Merah".

"Kami minta maaf atas insiden tragis. Tindakan itu adalah tidak sengaja dan tak dimaksudkan untuk melawan Moskwa," jelas Azerbaijan.

Baca juga: Azerbaijan Klaim Rebut Shusha, Kota Penting di Nagorno-Karabakh

Permintaan maaf dan pengakuan itu muncul setelah Rusia menyatakan helikopter Mi-24 jatuh di Armenia. Membunuh dua tentaranya.

Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, helikopter mereka ditembak oleh sistem pertahanan udara dan menyelidiki siapa pelakunya.

Dilansir Al Jazeera Senin (9/11/2020), Baku menerangkan helikopter Mi-24 terbang rendah dalam kegelapan di perbatasan dua negara.

"Helikopter dari angkatan udara Rusia pada saat itu sama sekali tidak terlihat di area tersebut," demikian keterangan kementerian luar negeri.

Baku kemudian mengungkakapkan, mereka terpaksa menembak karena masih berada dalam ketegangan dengan Yerevan memperebutkan Nagorno-Karabakh.

Moskwa memang mempunyai pakta pertahanan dengan Armenia. Namun, negara yang punya pengaruh di Kaukasus Selatan itu juga punya relasi bagus dengan Baku.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia Masih Membara, Medan Tempur Geser ke Puncak Bukit

Kremlin menjelaskan, mereka baru bersedia membantu Yerevan jika perang mencapai daerah mereka, setelah Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengirim surat.

Dalam suratnya kepada Presiden Vladimir Putin, Pashinyan meminta "konsultasi genting" untuk menyikapi konflik di Nagorno-Karabakh.

Pada Sabtu (7/11/2020), Putin melakukan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Turki merupakan sekutu penting bagi Azerbaijan. Karena itu, pengaruhnya bakal sangat signifikan dalam meghentikan baku tembak.

Baca juga: Perang Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Jatuhkan Jet Tempur Su-25 Armenia

Sementara itu, kelompok separatis etnis Armenia mengakui bahwa mereka kehilangan kota penting Shusha di wilayah Karabakh.

"Kami harus mengakui kegagalan tengah menghantui kami karena tidak bisa mempertahankan Shushi (nama lain Shusha)," jelas juru bicara pemerintah separatis, Vahram Poghosyan.

Poghosyan melanjutkan, kini tentara Azerbaijan tengah mendekati Stepanakert yang merupakan ibu kota di kawasan Nagorno-Karabakh.

Dua negara pecahan Uni Soviet tersebut baku tembak selama enam pekan terakhir, di mana tiga gencatan senjata tak mampu menghentikan mereka.

Baca juga: Azerbaijan: Rusia Tak Perlu Turun Tangan Bantu Armenia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com