Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya menekankan pentingnya menghormati institusi seperti Uni Eropa.
"Banyak populis yang tidak suka institusi," katanya pada Kamis (5/11/2020).
"Saya di sini tidak berbicara tentang Amerika Serikat saja, tetapi populis pada umumnya di seluruh dunia."
"Itulah mengapa sangat penting untuk melindungi institusi kita... karena pada akhirnya mereka adalah penjamin demokrasi kita."
Sementara itu Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer pada Rabu mengatakan, Amerika menghadapi situasi yang sangat eksplosif dan kemungkinan krisis sistemik
Baca juga: Bermusuhan dengan Trump, Uni Eropa Dukung Joe Biden Menang Pilpres AS
Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian memperkuat pernyataannya, bahwa sifat hubungan AS-Uni Eropa berubah secara permanen di bawah Trump.
Eropa perlu membangun hubungan transatlantik baru, yang merupakan kemitraan baru terlepas dari siapa yang menang, katanya pada Kamis.
Perancis di bawah kepemimpunan Presiden Emmanuel Macron ingin agar Eropa menjauh dari ketergantungannya pada kekuatan militer Amerika, khususnya dalam hal pertahanan.
Mengabaikan kekhawatiran rekan-rekannya di Uni Eropa, PM Slovenia negara kelahiran Melania Trump, pada Rabu memberi semangat kepada Trump untuk kemenangannya lagi.
"Sangat jelas bahwa orang Amerika telah memilih Donald Trump dan Mike Pence selama empat tahun lagi," tulis PM Janez Jansa di Twitter.
Jansa bersama PM Hongaria Viktor Oran adalah salah satu dari segelintir pemimpin negara di Uni Eropa yang mendukung Trump, dan berkata Biden akan menjadi salah satu presiden AS terlemah dalam sejarah.
Baca juga: Gaya Modis Melania Trump Saat Nyoblos, Pakai Gaun Gucci dan Tas Hermès
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.