Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Perempuan Berdaya] 10 Wanita Tangguh Dunia dalam Panggung Politik

Kompas.com - 04/11/2020, 14:29 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tidak sedikit wanita yang telah berkiprah, memberdayakan dirinya dan menjadi pemimpi dalam dunia politik.

Sebagian dari wanita adalah pelopor dan aktivis politik yang penuh dedikasih untuk negaranya maupun bergerak atas nama kesetaraan hak.

Berikut beberapa politisi wanita dari seluruh dunia yang perlu kamu ketahui kiprahnya, seperti yang dilansir dari Harpers Bazaar pada 8 Maret 2017:

Baca juga: Perempuan Berdaya: 10 Wanita Tangguh Dunia dalam Sejarah Sepak Bola

Angela Merkel (Kanselir Jerman)

Kanselir Jerman Angela Merkel.AFP / ODD ANDERSEN Kanselir Jerman Angela Merkel.

Merkel mendapatkan sorotan penuh ketika dia disebut sebagai orang yang berpengaruh pada tahun ini di majalah TIME.

Dia adalah orang yang telah membuka Jerman untuk para migran selama krisis pengungsi Suriah, meskipun ia mendapat pertentangan kuat.

Ellen Johnson Sirle (Presiden Liberia)

George Weah berbincang dengan pendahulunya Ellen Johnson Sirleaf dalam upacara pelantikan presiden di Monrovia, Liberia, Senin (22/1/2018).ISSOUF SANOGO / AFP George Weah berbincang dengan pendahulunya Ellen Johnson Sirleaf dalam upacara pelantikan presiden di Monrovia, Liberia, Senin (22/1/2018).

Sirleaf adalah presiden wanita pertama yang terpilih di Afrika. Ia memulai karir politiknya pada 1972, dengan pesan pedas terhadap pemerintahan yang menindas.

Kemudian, ia bekerja di Departemen Keuangan dan berlanjut menjadi Menteri Keuangan.

Dia sempat dihukum tidak boleh berpolitik selama 30 tahun, dia mencalonkan diri sebagai presiden dan kalah dari lawan politik yang dituduh melakukan kejahatan perang.

Dia lari ke pengasingan untuk keselamatannya sendiri segera setelah itu.

Pada 2006, dia memenangkan pemilihan presiden dan terpilih kembali pada 2011.

Dia menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun yang sama, bersama dengan Leymah Gbowee dan Tawakkul Karman, atas "perjuangan tanpa kekerasan untuk keselamatan perempuan dan hak-hak perempuan untuk partisipasi penuh dalam pekerjaan pembangunan perdamaian."

Baca juga: Perempuan Berdaya: Phillis Wheatley, Seorang Budak Wanita Kulit Hitam Merdeka karena Puisi

Aung San Suu Kyi (Penasihat Negara Myanmar)

Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi.AFP / ROSLAN RAHMAN Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Suu Kyi mengambil peran sebagai pemimpin oposisi melawan diktator Burma, Jenderal Ne Win.

Suu Kyi menentangnya dengan memimpin gerakan damai untuk demokrasi dan hak asasi manusia.

Dia bekerja untuk menyebarkan demokrasi di seluruh Myanmar dan mendirikan Liga Nasional untuk Demokrasi.

Namun pada 1989, dia dihukum sebagai tahanan rumah selama 15 tahun untuk menghalanginya berkomunikasi dengan dunia luar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com