Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertimpa Reruntuhan Selama 91 Jam akibat Gempa di Turki, Balita Ini Berhasil Diselamatkan

Kompas.com - 04/11/2020, 08:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

IZMIR, KOMPAS.com - Seorang balita berusia 3 tahun berhasil diselamatkan dari puing-puing, 91 jam setelah gempa bumi dahsyat melanda Turki Barat, menewaskan lebih dari 100 orang menurut pejabat Turki kepada AFP, Selasa (3/11/2020).

Wali Kota Izmir, Tunc Soyer, mengatakan, "Kami telah menyaksikan keajaiban dalam 91 jam."

Dia menerangkan bahwa tim penyelamat berhasil menarik Ayda (3), balita itu, keluar dari reruntuhan dalam kondisi hidup.

"Seiring dengan rasa sakit luar biasa yang kami alami, kami juga mengalami kebahagiaan ini."

Pada mulanya balita itu dikira wali kota berusia 4 tahun, tetapi Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengklarifikasi bahwa Ayda berusia 3 tahun.

Baca juga: Cerita Elif Perincek, Diselamatkan Setelah Terkubur 65 Jam dalam Gempa Turki

Penyelamatan penuh haru

Ayda diselamatkan dari sebuah bangunan yang runtuh di Kota Bayrakli, Turki, lokasi paling terdampak oleh gempa bermagnitudo 7 yang melanda Turki dan Yunani pada Jumat sore (30/10/2020).

Ketika gadis cilik itu dibawa ke tempat aman dan dibungkus dengan selimut foil darurat untuk bayi, dia memanggil ibunya.

Penyelamatan balita itu disambut riuh tepuk tangan warga dengan meriah. Warga menyaksikan penuh haru, saling berpelukan dan menangis.

Beberapa warga juga dikabarkan memekikkan takbir sebagai ungkapan kebahagiaan atas peristiwa penyelamatan itu.

Menurut NTV, Ayda Gezgin yang masih balita itu kemudian meminta air dan ayran (sejenis cairan dari yoghurt).

Baca juga: Update Gempa Turki: Korban Tewas Capai 46 Orang, Kakek 70 Tahun Berhasil Diselamatkan

Korban tewas akibat gempa meningkat menjadi 102 orang di Turki pada Selasa (3/11/2020) menurut laporan AFAD dengan korban luka 1.026 orang dengan 143 di antaranya masih dirawat di rumah sakit.

Turki telah melaporkan lebih dari 1.475 gempa susulan setelah gempa pertama, termasuk 44 gempa berkekuatan di atas empat.

Dengan puluhan bangunan rusak dan risiko gempa berulang, ribuan warga terpaksa menghabiskan malam keempat mereka di tenda-tenda di Izmir.

Gempa tersebut merupakan yang paling mematikan di Turki tahun ini setelah lebih dari 40 orang tewas di provinsi timur Elazig dan Malatya pada Januari.

Baca juga: Update Gempa Turki-Yunani, 28 Orang Tewas, 831 Orang Luka-luka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com