Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Liverpool ke Sleman, 35 Tahun Lamanya Emmanuella Tanzil Mencari Ibu Kandung

Kompas.com - 03/11/2020, 21:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Tak disangka ternyata saat adopsi kedua orangtua angkatnya hanya dapat akta lahir, surat suntik, dan membayar uang hidupnya selama 7 bulan di yayasan adopsi anak di RS Pura Ibunda.

"Mami bilang, nama saya ketika tinggal di RS itu adalah: Teresa/Theresia. Tidak tahu yang beri nama ibu kandung atau pengurus yayasan RS Pura Ibunda," ungkapnya di Twitter.

Ibu 4 anak tersebut menerangkan, ia baru mulai pencarian pada Agustus 2020 ketika sudah menetap di Inggris dan belum pernah langsung mencari ke kota kelahiran.

"Saya mencari melalui email, telepon, Twitter, Instagram saja. Saya hubungi Dukcapil (Kependudukan dan Pencatatan Sipil). Data sudah sinkron mereka bilang karena memang data mereka sesuai dengan akta lahir. Dengan nama ortu angkat. Tidak terlacak ortu kandung," jelasnya.

"Saya hubungi Pengadilan Negeri Sleman. Hasil akhir disampaikan bahwa nama saya tidak ada di data perkara. Berarti tidak pernah ada sidang pengangkatan anak."

Baca juga: Kisah Joe Biden yang Terus Maju Meski Dihantam Berbagai Tragedi

Emmanuella pun mencari di BPS (Badan Pusat Statistik) mengenai bayi-bayi perempuan yang lahir di Sleman tanggal 9 September 1985, tetapi tidak ada data seperti itu.

"Tetapi minggu lalu saya didukung dinas sosial. Yang akhirnya kemarin kunjungan ke ibu pengurus adopsi di RS itu dan beliau juga yang mengantarkan surat-surat pendukung ke dukcapil untuk membuat akta saya ketika diadopsi."

"Disampaikan oleh petugas dinsos bahwa saya bukan melalui proses adopsi. Tetapi seperti pengambilan anak. Mereka bilang kalau melalui proses adopsi harus ada nama orangtua kandungnya di akta. Minimal nama ibu, dan disertai nomor keputusan pengadilan dan cap.

"Sedangkan di akta saya ada cap itu tapi tidak ada nomor, dikonfirmasikan oleh dinsos yang menanyakan soal ini ke dukcapil. Mereka menduga ada oknum-oknum tertentu sehingga akta tersebut bisa keluar," tuturnya.

Baca juga: Kisah di Balik Foto Viral Penyu Acungkan Jari Tengah ke Penyelam

Penelusuran selanjutnya

Emmanuella berujar, upaya selanjutnya adalah menelusuri nama-nama yang tanda tangan di aktanya dengan meminta bantuan ke Dukcapil dan Pengadilan Negeri Sleman (via email atau DM di Twitter).

"Dan usaha lain saya sedang mencari petunjuk di gereja-gereja terdekat dengan RS. Karena banyak yang usul seperti itu. Melihat dari nama Theresia, kemungkinan besar ibu kandung Katolik atau Kristen."

Emmanuella juga berkata tidak meminta bantuan KBRI karena menurutnya hanya sebagai perantara warga Indonesia yang tinggal di Inggris.

"Jadi waktu pertama mulai cari tidak terpikirkan. Saya langsung email dan DM (Direct Message) Dukcapil dan PN Sleman."

"Saya baru kirimkan email dan DM-nya pagi ini (3/11/2020) waktu Inggris. Kemungkinan mereka baru akan lihat besok (4/11/2020). Saya akan menunggu hasil mereka. Sementara menunggu saya menelusuri gereja-gereja."

"Saya juga dibantu oleh seorang relawan Info Cegatan Jogja untuk menelusuri yang tentang gereja-gereja ini," pungkasnya.

Baca juga: Kisah Misteri: Devils Breath dan Mitosnya yang Kelam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com