Koran Italia Corriere della Sera melaporkan berdasarkan keterangan migran lain di kapal, Aouissaoui menghabiskan waktu melihat ponselnya.
Kementerian Dalam Negeri Italia kemudian berkilah bahwa mereka tidak bisa disalahkan begitu saja karena membiarkan Aouissaoui masuk ke Eropa.
Menteri Dalam Negeri Luciana Lamorgese menyatakan, baik mereka maupun Tunisia tak melihat adanya potensi ancaman pada Aouissaoui.
"Kami tak bisa dianggap bertanggung jawab untuk hal ini," papar Lamorgese. Tunisia sendiri dilaporkan menggelar penyelidikan.
Fokus mereka adalah untuk mengungkap kelompok Mahdi yang mengeklaim bertanggung jawab atas perbuatan Brahim Aouissaoui di Nice.
Terungkap juga pada Jumat (30/10/2020), Aouissaoui pernah ditahan pada 2016 dengan dakwaan melakukan kekerasan dan penggunaan pisau.
Baca juga: Presiden Perancis Paham Muslim Marah dengan Kartun Nabi Muhammad
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.