Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melbourne Rayakan "Double Donuts", 2 Hari Beruntun Nol Kasus Baru Covid-19

Kompas.com - 27/10/2020, 22:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Untuk dua hari berturut-turut tidak ada kasus baru Covid-19 di negara bagian Victoria, Australia. Hal ini pun dirayakan sebagai "double donuts" di saat Melbourne mempersiapkan diri membuka diri lagi mulai hari Rabu.

Angka nol sering digambarkan dengan lubang di tengah kue donat, dan dua hari berturut-turut tanpa kasus berarti terjadi pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir.

Menteri Utama (Premier) Victoria Daniel Andrews mengatakan, sebelumnya angka nol kasus dua hari berturut-turut di Victoria adalah tanggal 5 dan 6 Maret lalu.

Baca juga: 4 Bulan Tutup, Salon-salon di Melbourne Buka Lagi dan Langsung Membeludak

Dengan itu angka rerata kasus corona di Melbourne selama 14 hari terakhir turun dari 3,6 menjadi 2,8, dengan hanya enam kasus dalam dua minggu terakhir yang tidak diketahui sumber penularannya.

Juga tidak ada laporan kematian sepanjang 24 jam terakhir.

"Pengetesan yang kita lakukan selama pekan lalu dan selama 14 hari terakhir sangat mengesankan," kata Premier Daniel Andrews.

"Saya mengucapakan terima kasih terhadap semua orang yang melakukan tes."

Kepala Bidang Kesehatan Victoria Brett Sutton mengatakan, angka terbaru ini merupakan bukti keberhasilan lockdown yang dilakukan di Melbourne selama 12 minggu terakhir.

Baca juga: Beasiswa Kuliah S1-S2 di Melbourne Australia, Senilai Rp 103 Juta

"Kalau kita melandaikan kurva ke angka belasan kasus, dan tidak sampai ke angka hari ini, maka tidak akan pembukaan kembali dengan Australia Selatan, tidak ada pembukaan kembali dengan NSW, masyarakat perbatasan tidak akan bisa berhubungan dengan tetangga di lintas perbatasan," katanya.

"Saya kira penanganan kita merupakan yang terbaik di Australia saat ini."

Dengan penurunan kasus, mulai Rabu (28/10/2020) banyak bisnis seperti toko, kafe dan restoran boleh dibuka kembali.

Pemilik kafe di Chapel Street Melbourne Katie Graham mengatakan, siap membuka kedainya secepat mungkin.ABC NEWS via ABC INDONESIA Pemilik kafe di Chapel Street Melbourne Katie Graham mengatakan, siap membuka kedainya secepat mungkin.
Salah seorang pemilik kafe Katie Graham sekarang mempersiapkan diri untuk membuka kafenya di kawasan Chapel Street, dan mengatakan pendapatannnya menurun 70 persen selama lockdown.

"Kami tidak akan bisa bertahan tanpa bantuan pemerintah lewat JobKeeper dan bantuan dari pemilik properti," katanya.

"Ini merupakan masa-masa yang menyulitkan karena kita tidak tahu kapan waktu untuk dibuka lagi, dan kita tidak mau cepat-cepat buka dan menghabiskan uang karena mungkin penutupan akan berjalan lama."

Penularan di rumah lebih mungkin terjadi

Selain pembukaan bisnis, pemerintah negara bagian Victoria pada Selasa (27/10/2020) juga mengeluarkan aturan mengenai warga boleh menerima tamu atau sanak famili ke depannya.

Premier Daniel Andrews mengatakan bahwa mulai hari Rabu (28/10/2020), setiap keluarga boleh menerima kunjungan dua orang dewasa dan anak-anaknya sekali saja dalam sehari.

Kunjungan itu bisa dilakukan kalau mereka tinggal dalam jarak 25 km, dan kunjungan sehari sekali itu juga berlaku bagi yang menerima atau yang pergi mengunjungi.

Daniel Andrews mengimbau, dalam kunjungan warga tetap disarankan untuk mengenakan masker di dalam rumah, namun mengatakan polisi tidak akan memeriksa setiap rumah untuk memastikan aturan tersebut dipatuhi.

Baca juga: RI-Australia Pertegas Kerja Sama di Bidang Hukum dan Keamanan

 

Setiap rumah hanya boleh menerima satu kunjungan di Melbourne mulai hari Rabu (28/10/2020).PEXELS/RAWPIXEL via ABC INDONESIA Setiap rumah hanya boleh menerima satu kunjungan di Melbourne mulai hari Rabu (28/10/2020).
Keluarga yang menerima tamu juga diminta untuk mencatat informasi siapa yang datang dan kapan, sehingga bisa muncul kasus maka bisa dilakukan pelacakan.

"Kita ingin memastikan warga bisa berhubungan lagi, namun kita tidak menghendaki tamu datang di pagi hari, datang lagi pas makan siang, dan ada tamu lagi di malam hari, dan kemudian mereka ini pergi lagi ke tempat lain," kata Andrews.

"Saya tahu ini yang ingin dilakukan warga namun ini bukan hal yang aman dilakukan saat ini."

Baca juga: Cerita Mahasiswa Asal NTT Jadi Paskibra di KJRI Melbourne

Daniel Andrews juga menyarankan agar kalau bisa pertemuan sebaiknya terjadi di luar ruangan.

"Tempat yang menurut anda paling aman, yaitu rumah Anda, sebenarnya merupakan tempat yang paling berbahaya bagi penularan virus," katanya.

Mengenai pemakaian masker bagi warga Victoria, Daniel Andrews mengatakan hal tersebut tetap akan menjadi keharusan paling tidak sampai akhir tahun dan kemungkinan diperpanjang lagi.

"Saya akan tetap mempertahankannya karena menurut saya ini merupakan hal yang penting," kata Andrews lagi.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual Alumnus UII, Begini Investigasi University of Melbourne

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com