Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Dokter Gajah", Selamatkan 10.000 Gajah di India dan Indonesia

Kompas.com - 26/10/2020, 16:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

NEW DELHI, KOMPAS.com - Kushal Konwar Sarma dikenal sebagai "dokter gajah" di komunitas satwa liar India. Ia telah menghabiskan 35 tahun hidupnya merawat gajah, menyelamatkan nyawa ribuan gajah di hutan India dan Indonesia, tulis Dilip Kumar Sharma dari BBC Hindi.

"Saya sangat bahagia ketika berada di sekitar gajah," tutur Dr Sarma.

"Jumlah waktu yang saya habiskan dengan gajah lebih banyak ketimbang waktu yang saya habiskan bersama keluarga."

Baca juga: Menyoal Kematian Gajah Yanti di Taman Rimba Jambi, Diduga Tetanus atau Keracunan

Dokter berusia 60 tahun ini besar di sebuah desa bernama Barma di negara bagian utara India, Assam, yang menjadi rumah bagi 5.000 gajah India.

Adapun total populasi gajah di India ada lebih dari 27.000 ekor, menurut survei yang dilakukan pada 2017.

Dokter ini mengatakan ia sudah bisa memahami "bahasa" gajah.

"Selain memberi mereka makan, saya berkomunikasi dengan mereka melalui bahasa isyarat," katanya, seraya menambahkan bahwa "sekarang sebagian besar gajah di sini mengenali saya""

Dr Sarma mendapat penghargaan Padma Shri, salah satu penghargaan tertinggi untuk warga sipil di India, atas upayanya menyelamatkan gajah-gajah tahun ini.

Ia memperkirakan telah merawat lebih dari 10.000 gajah sejauh ini.

Baca juga: Kronologi Kematian Gajah Yanti di Taman Rimba Jambi, Sulit Makan hingga 2 Dugaan Penyebabnya

Semuanya bermula pada 1984, ketika Dr Sarma pertama kali merawat gajah yang sakit di bawah bimbingan mentornya, Profesor Subhash Chandra Pathak.

"Saya ingat pertama kali saya pergi dengannya ke Taman Nasional Manas untuk merawat gajah. Saya sangat bersemangat pada hari itu," tutur Dr Sarma.

Hubungan dekat Dr Sarma dengan gajah bisa dilacak sejak masa kecilnya, saat keluarganya merawat gajah betina bernama Laxmi di rumah.

"Ketika saya berusia sekitar tujuh tahun, saya biasa duduk di [punggung] Laxmi dan berkeliling desa - itu salah satu kenangan saya yang paling jelas tentang dia. Begitulah cara saya mulai mencintai gajah."

Baca juga: 2 Hari Tak Bisa Makan, Gajah Taman Rimba Jambi Diduga Mati karena Racun

Cinta dan ikatan dengan gajah ini telah mengokohkan karirnya sebagai dokter di negara bagian itu, terutama selama musim hujan.

Assam sangat rentan terhadap banjir besar, yang seringkali membahayakan hewan-hewan di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com