Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer India Lepaskan Tentara China yang Ditahan, Simbol Redanya Ketegangan

Kompas.com - 21/10/2020, 09:19 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – India melepaskan seorang tentara China yang ditahan pasukannya di daerah perbatasan di Pegunungan Himalaya yang disengketakan pada Rabu (21/10/2020).

Pelepasan tentara China oleh India tersebut menandakan redanya ketegangan antara kedua negara ihwal perbatasan di Ladakh.

Sebelumnya, tentara China tersebut ditangkap tentara India pada Senin (19/10/2020).

Dilansir dari The New York Times, prajurit berpangkat kopral tersebut secara tidak sengaja melintasi perbatasan saat membantu penggembala lokal mencari yak yang hilang.

Melalui sebuah pernyataan, kantor berita Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melaporkan kepulangan prajurit tersebut pada Rabu pagi waktu setempat.

Baca juga: Militer India Tangkap Tentara China di Wilayah Sengketa

Pernyataan itu tidak memberikan rincian terbaru tentang kondisi prajurit tersebut dan alasan mengapa dia pergi tanpa ditemani pasukan lain.

The Global Times, media yang dikendalikan oleh Partai Komunis China, menyambut baik pembebasan tentara tersebut dan menyebutnya sebagai "tanda positif" menjelang putaran pembicaraan berikutnya.

Di sisi lain, militer India mengatakan bahwa mereka telah memberi prajurit China tersebut makanan, pakaian hangat, oksigen, dan perawatan medis untuk melindunginya dari ketinggian yang ekstrem dan kondisi iklim yang keras.

Prajurit tersebut adalah tentara China pertama yang ditahan oleh militer India sejak ketegangan antara kedua negara itu meningkat tahun ini.

Baca juga: Punya Jet Tempur Baru, India Uji Terbang di Dekat Perbatasan China

Ketegangan

Cukup banyak pasukan India yang dimobilisasi ke Ladakh menyusul serangkaian serangan oleh China yang dimulai pada April ke daerah tersebut, meningkatkan sengketa perbatasan yang telah membara selama beberapa dekade.

Kekerasan meletus pada Juni, ketika bentrokan pecah antara tentara China dan India di wilayah tersebut. Mereka menggunakan senjata pemukul, pentungan dan senjata darurat lain.

Sebanyak 20 tentara India dinyatakan tewas, sementara jumlah korban dari China dirahasiakan.

Sejak saat itu, tentara dari kedua belah pihak telah berulang kali saling berhadapan dan setidaknya satu tentara dinyatakan tewas setelah menginjak ranjau darat.

Kedua belah pihak juga mengirim bala bantuan ke perbatasan dan menetap di sana saat musim dingin berlangsung.

Baca juga: China-India Sepakat, Pasukan di Perbatasan Harus Redakan Ketegangan

Pada September, beberapa tembakan dilepaskan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, melanggar perjanjian lama untuk tidak menggunakan senjata api selama konfrontasi perbatasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com