Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis Minta Publik Tak Terpengaruh Tangisan Kim Jong Un

Kompas.com - 18/10/2020, 20:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pakar meminta publik untuk tak "termakan" momen ketika Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menangis dalam parade militer pekan lalu.

Tangisan Kim itu muncul ketika dia berpidato dalam perayaan 75 tahun berdirinya Partai Buruh di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, pada 10 Oktober.

Saat itu sambil berpidato, Kim melepas kacamata dan menyeka matanya yang menunjukkan dia menangis, serta menyampaikan permintaan maaf.

Baca juga: Kim Jong Un Menangis, Diduga Takut Dilengserkan Rakyatnya Sendiri

Kepada ribuan orang yang memadati Lapangan Kim Il Sung, Kim Jong Un menyatakan bahwa dia gagal untuk mengangkat derajat kehidupan rakyat.

"Rakyat kita sudah menggantungkan kepercayaan, setinggi langit, sedalam lautan, tapi saya gagal. Saya gagal mengangkat memuaskan kalian," kata dia.

"Untuk itu, saya minta maaf," lanjut pemimpin yang menghabiskan masa mudanya di Swiss dan menggemari keju serta olahraga basket itu.

Dia menuturkan, dia mendapatkan tanggung jawab yang sangat berat untuk memimpin pendahulunya dari dua pendahulunya, Kim Il Sung dan Kim Jong Il.

Namun, dalam pandangannya kejujuran dan usaha keras yang dilakukannya ternyata belum cukup untuk mengatasi kesulitan rakyat Korea Utara.

Namun Greg Scarlatoiu, direktur eksekutif Committee for Human Rights in North Korea, terlihat skeptis dengan tangisan sang pemimpin tertinggi Korea Utara itu.

Baca juga: Saat Kim Jong Un Menangis, Warga Korea Utara Ikut Menitikkan Air Mata

Dilansir New York Post Sabtu (17/10/2020), Scarlatoiu menyebut Kim tidak terlihat rapuh seperti yang ditunjukkannya saat memberikan pidato emosional.

Pendapat Scarlatoiu itu diperkuat Sean King, pakar Asia Park Strategies, yang menyatakan Kim mencoba meniru kakeknya, Kim Il Sung.

Kim Il Sung yang merupakan pendiri Korut itu dikenal sebagai sosok yang murah senyum dan hangat saat menyapa rakyatnya.

Berbeda dengan ayahnya, Kim Jong Il yang merupakan ayah Kim Jong Un adalah sosok seperti pertapa dengan gaya berpakaian buruk.

David Maxwell, pakar Korut di Foundation for the Defense of Democracies berujar, Kim generasi pertama dikenal sebagai George Washington-nya Korut.

"Dia sangat dicintai. Bahkan pembelot masih sangat mencintainya. Karena itu, menunjukkan sikap Kim Il Sung akan membangkitkan moral warga," kata dia.

Baca juga: Ceritakan Kesulitan Korea Utara, Kim Jong Un Menangis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com