Itu terjadi pada saat China telah secara signifikan meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan dan ketika hubungan AS-China telah jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade ketika pemilihan AS semakin dekat.
Presiden Donald Trump dan Joe Biden, sama-sama berusaha tampil tangguh dalam pendekatan mereka ke Beijing.
Baca juga: Taiwan Gelontorkan Uang Hampir Rp 13,3 Triliun untuk Lawan Serangan Udara China
Pada Rabu, penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien, memperingatkan terhadap setiap upaya China untuk merebut kembali Taiwan dengan paksa.
Ia mengatakan bahwa pendaratan amfibi terkenal sulit, tapi ada banyak ambiguitas tentang bagaimana Amerika Serikat akan menanggapi.
Amerika Serikat diwajibkan oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, tetapi belum dijelaskan apakah akan campur tangan secara militer, jika terjadi
serangan dari China, sesuatu yang kemungkinan akan mengarah pada konflik yang lebih luas dengan Beijing.
O'Brien mengatakan Taiwan perlu berinvestasi dalam kemampuan termasuk lebih banyak rudal jelajah pertahanan pesisir, ranjau laut, kapal serang cepat, artileri bergerak, dan aset pengawasan canggih.
Baca juga: Taiwan Berharap Trump Cepat Sembuh dan Kembali Pimpin Dunia Lawan China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.