Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Minta Turki Pakai Pengaruhnya Redakan Perang Azerbaijan-Armenia

Kompas.com - 06/10/2020, 10:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Pimpinan NATO pada Senin (5/10/2020) berharap Turki yang merupakan sekutu kunci Azerbaijan, menggunakan pengaruhnya untuk menenangkan konflik di wilayah separatis Armenia di Nagorno-Karabakh.

Komentar Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg di Ankara datang ketika pertempuran antara pasukan separatis Azerbaijan dan Armenia memasuki minggu kedua dengan sedikitnya 260 orang tewas.

"Kami sangat khawatir dengan meningkatnya pertempuran. Semua pihak harus menghentikan pertempuran dan menemukan jalan ke depan menuju resolusi damai," kata Stoltenberg setelah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

Baca juga: Juara Angkat Besi Armenia Ini Tewas dalam Perang Melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

"Dan saya berharap Turki menggunakan pengaruhnya yang cukup besar untuk meredakan ketegangan," lanjutnya dikutip dari AFP.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mendesak sesama Muslim Azerbaijan untuk melanjutkan tindakannya sampai merebut kembali kawasan yang hilang dalam perang awal 1990-an yang merenggut 30.000 nyawa ketika Uni Soviet kolaps.

Cavusoglu mengatakan, NATO harus mendekati eskalasi itu "dengan cara yang seimbang".

Baca juga: Serang Warga Sipil Azerbaijan, Armenia Dikecam 2 Partai di Turki

"Setiap orang, terutama NATO, harus meminta Armenia mundur," ujar Cavusoglu.

Nagorno-Karabakh dipandang sebagai bagian dari Azerbaijan oleh PBB dan tidak pernah diakui sebagai negara merdeka oleh Armenia.

Akan tetapi Yerevan mendukung penuh wilayah itu dan secara historis memiliki hubungan yang tidak akur dengan Azerbaijan.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia, Kemenlu Sebut WNI di Sana Aman

Sengketa Mediterania

Kunjungan Stoltenberg ke Turki terjadi dalam periode ketegangan baru dengan negara-negara anggotanya yang vital.

Turki menyumbang salah satu kekuatan terbesar untuk aliansi militer Barat, dan memainkan peran penting di Libya serta Timur Tengah.

Namun perburuan gas alam oleh Turki di perairan Mediterania timur telah memicu konflik dengan sesama anggota NATO, Yunani.

Baca juga: Desak Gencatan Senjata, Ini Tuntutan Presiden Azerbaijan ke Armenia

Konflik mulai mereda ketika keduanya bulan lalu sepakat melanjutkan negosiasi langsung untuk pertama kalinya sejak 2016. Belum ada tanggal untuk pembicaraan Istanbul yang telah diumumkan.

Turki juga menarik kembali kapal pengeboran dari perairan yang diperebutkan di sekitar Siprus, setelah Uni Eropa pada Jumat (2/10/2020) mengancam akan memberi sanksi ke Ankara.

Uni Eropa mengatakan, kembalinya kapal Yavuz ke pelabuhan Turki pada Senin "merupakan langkah sambutan lain menuju de-eskalasi di Mediterania timur."

Baca juga: Perang Makin Memanas, Azerbaijan Janji Tak Akan Berhenti hingga Armenia Mundur

Kementerian Energi Turki mengatakan, kapal itu sedang menjalani perawatan dan pengisian bahan bakar sebagai persiapan untuk "kegiatan pengeboran di lokasi baru".

Sementara itu Stoltenberg menyambut baik kesepakatan oleh Athena dan Ankara pekan lalu, untuk menyiapkan hotline militer guna mencegah bentrokan yang tidak disengaja.

"Mekanisme de-konflik dapat membantu menciptakan ruang untuk upaya diplomatik," ujar pimpinan NATO tersebut.

Stoltenberg dijadwalkan bertemu Erdogan di Ankara Senin malam (5/10/2020) dan melakukan perjalanan ke Athena keesokan harinya untuk berbicara dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.

Baca juga: Turki: Genjatan Senjata Perang Armenia-Azerbaijan adalah Seruan Dangkal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com