Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah "Pemulung" 5 Hari Tertimbun Longsoran Sampah Setinggi 30 Meter di India

Kompas.com - 01/10/2020, 22:19 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

NEW DELHI, KOMPAS.com - Tim penyelamat sedang melalukan pencarian seorang gadis berusia 12 tahun yang tertimbun longsoran sampah setinggi 100 kaki (30 meter) yang terjadi pada Sabtu (27/9/2020), di salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di India.

Saat operasi pencarian hari ini memasuki hari kelima, harapan memudar dengan cepat untuk menemukannya gadis itu hidup-hidup.

Neha Vasava, menurut laporan yang dilansir dari Daily Mail pada Rabu (30/9/2020), berada di puncak gunung sampah setinggi 100 kaki di tempat pembuangan sampah terbesar di Ahmedabad.

Baca juga: Terjadi Lagi, dalam Seminggu 2 Gadis Kasta Rendah Tewas Diperkosa di India

Di tempat itu, ia dan keluarganya sedang berjuang keras mencari nafkah, ketika tiba-tiba tumpukan sampah itu longsor pada Sabtu malam waktu setempat.

Tim penyelamat telah memilah-milah berton-ton sampah busuk dan anjing liar juga dikerahkan untuk menemukan jejak anak itu di lahan sekitar 80 hektar.

Melansir Daily Mail, diperkirakan ada 4 juta orang India yang banyak dari mereka adalah anak-anak yang bekerja dalam kondisi kotor dan berbahaya sebagai "pemulung", memilah sampah logam dan bahan lain untuk dijual.

Baca juga: Gadis Kasta Dalit Tewas Diperkosa, Aktivis yang Berunjuk Rasa Ditangkap Aparat India

"Kemungkinan dia masih hidup bukan jadi prioritas, tapi kami akan melanjutkan pencarian sampai kami menemukannya," kata petugas pemadam kebakaran Naitik Bhatt, pada Rabu (30/9/2020).

Dia mengatakan 6 alat penggerak tanah telah dikerahkan dalam pencarian gila-gilaan, yang menjadi lebih sulit karena hujan.

"Beberapa jam setelah dia dikubur, ada hujan yang menyebabkan lebih banyak sampah jatuh dari atas," kata Bhatt kepada AFP.

Baca juga: Pembunuh 20 Orang di India Suap Polisi Rp 10 Miliar agar Dibebaskan

Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun, yang sedang mengais-ngais sampah bersama Vasava, diselamatkan tak lama setelah ambruk.

Hampir 3.500 ton sampah dari kota Ahmedabad dibuang di lokasi tersebut setiap hari.

Tempat pembuangan sampah, yang disebut Gunung Pirana oleh penduduk setempat karena ketinggiannya, adalah rumah bagi beberapa ratus keluarga miskin yang tinggal di pondok-pondok tanpa air pipa atau sistem pembuangan limbah.

Baca juga: Protes Pengesahan UU Baru, Petani di India Blokir Jalan dan Rel Kereta Api

"Kami mendapatkan roti kami dengan menjual sisa-sisa yang kami kumpulkan dari tempat pembuangan sampah," kata Mahesh, seorang tukang pemulung, kepada AFP.

"Kami beruntung jika kami dijemput oleh beberapa kontraktor untuk pekerjaan buruh...Jika tidak, satu-satunya pilihan yang kami miliki adalah menjual barang bekas," tambah pria berusia 30 tahun itu, yang bekerja tanpa alat pelindung.

Pejabat di Ahmedabad telah berjanji untuk membongkar tempat pembuangan sampah besar pada Agustus 2022, membuang 300 ton sampah dari pinggir setiap hari, untuk digunakan sebagai bahan-bahan daur ulang untuk jalan raya, bahan bakar dan industri lainnya.

Baca juga: Polisi di India Terungkap Punya Kekayaan Rp 141,2 Triliun

Menurut UNICEF, lebih dari 41 juta anak berusia di bawah 12 tahun dipaksa bekerja di Asia Selatan.

Lockdown karena pandemi virus corona di India diperkirakan telah mendorong lebih banyak anak untuk bekerja setelah orang tua mereka jatuh miskin, kata para ahli.

Menurut data resmi, Indi adalah rumah bagi 1,3 miliar orang ini menjadi negara paling terinfeksi kedua di dunia, dengan lebih dari 6,1 juta kasus yang muncul, tepat setelah Amerika Serikat.

Namun, angka sebenarnya bisa 10 kali lipat dari angka resmi, menurut survei serologis terbaru, sebuah studi yang menguji darah untuk antibodi tertentu yang memperkirakan proporsi populasi yang telah dapat bertahan melawan infeksi virus corona. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com