NEW DELHI, KOMPAS.com - Tim penyelamat sedang melalukan pencarian seorang gadis berusia 12 tahun yang tertimbun longsoran sampah setinggi 100 kaki (30 meter) yang terjadi pada Sabtu (27/9/2020), di salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di India.
Saat operasi pencarian hari ini memasuki hari kelima, harapan memudar dengan cepat untuk menemukannya gadis itu hidup-hidup.
Neha Vasava, menurut laporan yang dilansir dari Daily Mail pada Rabu (30/9/2020), berada di puncak gunung sampah setinggi 100 kaki di tempat pembuangan sampah terbesar di Ahmedabad.
Di tempat itu, ia dan keluarganya sedang berjuang keras mencari nafkah, ketika tiba-tiba tumpukan sampah itu longsor pada Sabtu malam waktu setempat.
Tim penyelamat telah memilah-milah berton-ton sampah busuk dan anjing liar juga dikerahkan untuk menemukan jejak anak itu di lahan sekitar 80 hektar.
Melansir Daily Mail, diperkirakan ada 4 juta orang India yang banyak dari mereka adalah anak-anak yang bekerja dalam kondisi kotor dan berbahaya sebagai "pemulung", memilah sampah logam dan bahan lain untuk dijual.
"Kemungkinan dia masih hidup bukan jadi prioritas, tapi kami akan melanjutkan pencarian sampai kami menemukannya," kata petugas pemadam kebakaran Naitik Bhatt, pada Rabu (30/9/2020).
Dia mengatakan 6 alat penggerak tanah telah dikerahkan dalam pencarian gila-gilaan, yang menjadi lebih sulit karena hujan.
"Beberapa jam setelah dia dikubur, ada hujan yang menyebabkan lebih banyak sampah jatuh dari atas," kata Bhatt kepada AFP.
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun, yang sedang mengais-ngais sampah bersama Vasava, diselamatkan tak lama setelah ambruk.
Hampir 3.500 ton sampah dari kota Ahmedabad dibuang di lokasi tersebut setiap hari.
Tempat pembuangan sampah, yang disebut Gunung Pirana oleh penduduk setempat karena ketinggiannya, adalah rumah bagi beberapa ratus keluarga miskin yang tinggal di pondok-pondok tanpa air pipa atau sistem pembuangan limbah.
"Kami mendapatkan roti kami dengan menjual sisa-sisa yang kami kumpulkan dari tempat pembuangan sampah," kata Mahesh, seorang tukang pemulung, kepada AFP.
"Kami beruntung jika kami dijemput oleh beberapa kontraktor untuk pekerjaan buruh...Jika tidak, satu-satunya pilihan yang kami miliki adalah menjual barang bekas," tambah pria berusia 30 tahun itu, yang bekerja tanpa alat pelindung.
Pejabat di Ahmedabad telah berjanji untuk membongkar tempat pembuangan sampah besar pada Agustus 2022, membuang 300 ton sampah dari pinggir setiap hari, untuk digunakan sebagai bahan-bahan daur ulang untuk jalan raya, bahan bakar dan industri lainnya.
Menurut UNICEF, lebih dari 41 juta anak berusia di bawah 12 tahun dipaksa bekerja di Asia Selatan.
Lockdown karena pandemi virus corona di India diperkirakan telah mendorong lebih banyak anak untuk bekerja setelah orang tua mereka jatuh miskin, kata para ahli.
Menurut data resmi, Indi adalah rumah bagi 1,3 miliar orang ini menjadi negara paling terinfeksi kedua di dunia, dengan lebih dari 6,1 juta kasus yang muncul, tepat setelah Amerika Serikat.
Namun, angka sebenarnya bisa 10 kali lipat dari angka resmi, menurut survei serologis terbaru, sebuah studi yang menguji darah untuk antibodi tertentu yang memperkirakan proporsi populasi yang telah dapat bertahan melawan infeksi virus corona.
https://www.kompas.com/global/read/2020/10/01/221905270/bocah-pemulung-5-hari-tertimbun-longsoran-sampah-setinggi-30-meter-di