Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taj Mahal Dibuka Lagi Setelah 6 Bulan Ditutup, Bagaimana Kondisi Kini?

Kompas.com - 22/09/2020, 16:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Taj Mahal, tempat ikonik bersejarah di India, kondisi saat ini sepi pengunjung, setelah ditutup selama 6 bulan, penutupan terlama yang pernah ada, karena pandemi virus corona.

Pintu masuk Taj Mahal yang biasanya memiliki antrian panjang, saat ini sebagian besar kosong pada Senin (21/9/2020). Saat ini petugas hanya menunggu pengunjung, sebagaimana yang dilansir dari laporan BBC pada hari yang sama.

Saat dibuka lagi kini, Taj Mahal memiliki beberapa peraturan keamanan kesehatan baru, di antaranya adalah pemeriksaan suhu di pintu masuk, tiket digital, dan larangan foto groufie.

Monumen ikonik ini hanya akan mengizinkan 5.000 pengunjung setiap hari, karena India masih mencatat tingginya jumlah kasus Covid-19 setiap hari.

Baca juga: Naik Pesawat Saat Sakit, Wanita Ini Sebarkan Virus Corona ke 15 Orang

Makam marmer abad ke-17 dibangun oleh kaisar Mughal Shah Jahan untuk mengenang ratunya, Mumtaz Mahal.

Taj Mahal telah lama menjadi salah satu tempat wisata terkemuka, dan menarik sebanyak 70.000 orang setiap hari sebelum pandemi.

Sebelumnya, bangunan yang dibangun sejak 1632 ini pernah ditutup sebentar pada 1978 ketika kota Agra, yang menjadi lokasi, dilanda banjir.

Pada 1971, Taj Mahal juga pernah ditutup hanya selama beberapa hari saat terjadi perang antara India dan Pakistan.

Baca juga: China Temukan Virus Corona pada Kemasan Cumi-cumi Impor

Selfie oke, "groufie" jangan

Seluruh bangunan dibersihkan sebelum pintu dibuka lagi pada pukul 8 pagi waktu setempat, dan semua petugas terlihat mengenakan masker dan face shield, kata jurnalis lokal Yogesh Kumar Singh, yang berada di monumen saat dibuka, mengatakan kepada BBC.

Sejauh ini India telah melaporkan lebih dari 5 juta kasus, dan Uttar Pradesh, tempat Taj Mahal berada, memiliki beban kasus tertinggi kelima di negara itu.

Pihak berwenang mengatakan akan ada pemeriksaan suhu di pintu masuk, dan pengunjung akan diminta menggunakan metode pembayaran digital untuk membeli tiket.

Mereka juga telah diberitahu untuk mengikuti social distancing di lokasi tersebut.

Meski pun, pengunjung dapat mengambil foto selfie atau solo, foto grup atau groufie tidak diperbolehkan.

Baca juga: Percaya Ritual Mandi Lumpur Cegah Virus Corona, Politisi India Positif Covid-19

Seperti bukan Taj Mahal

"Tidak perlu terburu-buru (masuk), rasanya sangat berbeda dengan Taj Mahal," kata Singh.

"Saya pikir banyak orang tidak akan muncul selama kasus terus meningkat."

Singh menambahkan bahwa akan menarik untuk melihat bagaimana pihak berwenang menegakkan aturan keselamatan terhadap virus corona ketika kelompok besar mulai mengunjungi situs ikonik yang sudah dibuka lagi ini.

Taj Mahal dikelilingi oleh taman tempat pengunjung menghabiskan banyak waktu berjalan-jalan dan berpose untuk foto.

Namun, mausoleum itu sendiri merupakan ruang tertutup, nyaris tanpa ventilasi, sehingga rentan terhadap penularan Covid-19.

Biasanya, tempat ini ramai karena turis keluar-masuk dalam antrean panjang.

Baca juga: Perbedaan PM India Narendra Modi dan Trump di Tengah Dampak Krisis Virus Corona

Gautam Sharma, yang berkendara dari Delhi untuk mengunjungi Taj Mahal pada Senin, mengatakan dia telah menunggu hari di mana Taj Mahal dibuka lagi, selama berbulan-bulan.

"Saya tahu tidak banyak orang yang akan muncul pada awalnya, jadi saya pikir akan aman untuk mengunjungi monumen dalam beberapa hari pertama dibuka kembali," kata Sharma.

Ini mungkin monumen paling terkenal di India dan biasanya menjadi bagian dari rencana perjalanan setiap pejabat asing.

Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania mengunjungi Taj Mahal pada Februari lalu.

Para pemimpin dunia lain yang pernah mengunjungi monumen ini termasuk Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Kasus Virus Corona di India Tembus 5 Juta, RS Khawatir Pasokan Oksigen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com