Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan-jalan di Kota, Ibu Ini Taruh Bayi Usia 1 Minggu di Tas Jinjing

Kompas.com - 05/09/2020, 16:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

KIEV, KOMPAS.com - Seorang ibu yang memasukkan bayinya di tas jinjing sambil membawanya jalan-jalan, didenda oleh polisi Ukraina.

Wanita berusia 29 tahun itu tak disebut namanya, hanya diberitakan ulahnya ketahuan dari orang yang lewat di Kiev, ibu kota Ukraina, pada Rabu (2/9/2020).

Dia berjalan sambil menyanyikan "lagu pengantar tidur ke tasnya," kata orang yang lewat itu dikutip dari Daily Mail Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Tak Punya Uang Rp 7 Juta, Pasangan Ini Diminta Rumah Sakit Jual Bayi Mereka

Seorang saksi mata berkata ke media lokal, "Wanita itu bertingkah aneh dan saya mulai mengawasinya."

"Kemudian saya mendengar bayi menangis. Saat berikutnya, saya menyadari tangisan itu berasal dari tasnya."

"Saya menghampirinya dan bertanya apakah saya bisa melihat isi tas. Dia berkata 'tidak' dan bergegas pergi."

"Saya lalu melaporkan wanita itu ke polisi," lanjutnya.

Baca juga: Di Tengah Badai Laura, Staf Rumah Sakit 24 Jam Tetap Merawat 19 Bayi Tetap Aman

Dari video yang diunggah Daily Mail, terlihat polisi mencegat ibu itu lalu mengeluarkan bayi dari tas jinjingnya.

Ibu itu terdengar berkata, "Biarkan saja dia sendiri. Dia masih hidup. Dia baik-baik saja," katanya merujuk ke anak laki-lakinya.

Namun beberapa saksi mata mengungkapkan kekhawatirannya.

Ada wanita yang terdengar berkata, "Dia bisa mati lemas di dalam tas."

Baca juga: Kisah Ibu yang Lahirkan 4 Bayi Kembar Setelah 3 Kali Keguguran

Wanita lain berkomentar, "Anak itu dibalut jaket musim dingin. Dia basah kuyup."

Menurut laporan, suhu saat itu 30 derajat Celcius.

Para polisi lalu menaruh bayi itu di kursi belakang mobil mereka dan memanggil ambulans.

Bayi itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis, menurut media lokal yang dikutip Daily Mail.

Baca juga: Di Malaysia, 9 Bayi Dibuang Setiap Bulannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com