Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Rumah Bordil Terbesar Eropa Tumbang oleh Corona

Kompas.com - 05/09/2020, 14:32 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Salah satu rumah bordil terbesar Eropa akhirnya bangkrut di tengah pandemi corona. Layanan seks komersial memang salah satu sektor yang paling parah terdampak lockdown dan pembatasan sosial.

Rumah bordil "Pascha" di tengah kota Koln di Jerman secara resmi mengajukan kepailitan ke Pengadilan Tata Usaha, demikian media-media lokal melaporkan pada Kamis (3/9/2020).

Kepada harian lokal Express, direktur Pascha Armin Lobscheid mengatakan, "Memang sulit dibayangkan, tapi saya sudah mengajukan permohonan kepailitan ke pengadilan... Kami sudah berakhir."

Armin Lobscheid menerangkan, semua cadangan keuangan rumah bordil itu sudah terpakai menutupi biaya yang harus dibayar selama masa lockdown dan pelarangan prostitusi karena wabah corona.

Rumah bordil Pascha bertempat di gedung 11 lantai dan memiliki sekitar 60 staf gedung, termasuk juru masak. Biasanya ada sekitar 120 pekerja seks yang menggunakan kamar di gedung itu, kata harian Express.

Sejak wabah corona menyebar lima bulan lalu, negara bagian Nordrhein-Westalen (NRW) melarang semua kegiatan prostitusi sebagai bagian dari langkah-langkah meredam penyakit Covid-19.

Baca juga: Rumah Bordil Jerman Buka Lagi, tapi Dilarang Ada Hubungan Seks

Prospek tidak jelas

Armin Lobscheid mengatakan, kondisi tidak jelas sampai kapan pembatasan dan larangan beroperasi akan berakhir yang membuat prospek bisnisnya makin redup.

"Kami tidak dapat membuat rencana apa-apa dalam situasi seperti ini. Kami mungkin dapat mencegah kebangkrutan dengan bantuan bank, kalau kami yakin bahwa segala sesuatunya bisa dimulai kembali awal tahun depan," katanya kepada Express.

Namun hingga kini tidak ada yang bisa memberi kepastian, kapan larangan beroperasi akan berakhir.

Armin Lobscheid menambahkan, semua orang tahu bahwa layanan seks komersial akan tetap berlanjut meskipun ada larangan, tetapi semuanya secara diam-diam tanpa pengawasan dan tanpa pemungutan pajak.

Organisasi yang mewakili pekerja seks telah memperingatkan bahwa penutupan rumah pelacuran kemungkinan akan memaksa pelacuran di bawah tanah, membuat perempuan berisiko lebih besar dieksploitasi.

Baca juga: Virus Corona, Ibu Kota Jerman Tutup Museum hingga Rumah Bordil

Bagian dari gelombang kebangkrutan?

Sebelumnya, biro kredit terkemuka Credirreform sudah memperingatkan akan terjadi peningkatan besar pengajuan kepailitan di Jerman yang dipicu oleh pembatasan sosial karena pandemi corona.

"Mulai kuartal keempat, akan ada peningkatan besar dalam permohonan (kepailitan)," kata Direktur Utama Creditreform Volker Ulbricht Rabu (2/9/2020).

Dia mengatakan, terutama perusahaan yang begerak di bidang pertunjukkan buadaya, olahraga dan rekreasi berada di bawah tekanan.

Yang terutama terancam kepailitan adalah bisnis kecil sampai menengah. Hal ini sudah bisa terlihat dari riwayat pembayaran angsuran kredit saat ini, kata Volker Ulbricht.

Baca juga: Setelah Diterbangkan ke Jerman, Raja Thailand Pulihkan Gelar Selirnya

Menuntut dibolehkan bekerja lagi

Rumah Bordil Pascha yang dikenal dengan sebutan Gedung Biru itu memiliki lebih 100 ruang apartemen yang bisa disewa pekerja seks komersial. Selain itu ada juga restoran, cafe, salon penata rambut, binatu dan toko-toko kecil.

Asosiasi pekerja seks komersial sejak lama menuntut agar mereka dibolehkan bekerja lagi. Asosiasi mengatakan, pelarangan hanya akan menjerumuskan para pekerja seks ke dalam kegiatan ilegal, sama sekali tanpa perlindungan hukum dan keamanan sosial.

Para pekerja seks komersial dan pengelola rumah bordil beberapa waktu lalu menggelar aksi protes di beberapa kota besar seperti Berlin, Hamburg dan Koln.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com