JENEWA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menekankan bahwa tidak ada negara yang dapat berpura-pura bahwa pandemi virus corona seolah-olah telah berakhir.
Ghebreyesus, mengungkapkan pemahamannya atas rasa frustrasi yang semakin meningkat karena orang-orang harus selalu berurusan dengan pembatasan selama delapan bulan karena pandemi virus corona.
“Kami memahami bahwa orang-orang lelah dan rindu untuk melanjutkan hidup mereka. Kami memahami bahwa negara ingin masyarakat dan ekonominya berjalan kembali,” kata Ghebreyesus di Jenewa, Swiss.
Ghebreyesus menekankan bahwa WHO mendukung upaya penuh negara untuk membuka kembali perekonomian dan kehidupan masyarakatnya sebagaimana dilansir dari The Guardian, Selasa (1/9/2020).
Baca juga: Vaksin Covid-19 dari Seluruh Dunia Akan Diterima WHO Pekan Depan
“Tetapi kami ingin melihat (pembukaan) dilakukan dengan aman,” sambung Ghebreyesus.
Dia menambahkan jika negara-negara di seluruh dunia ingin membuka diri, mereka juga harus serius menekan penyebaran virus dan menyelamatkan nyawa rakyatnya.
Baginya, membuka diri tanpa memiliki kendali adalah resep dari datangnya bencana.
Ghebreyesus juga mempermasalahkan pendapat yang disuarakan oleh beberapa orang bahwa angka kematian yang tinggi tidak terlalu menjadi perhatian kalau mereka adalah lansia.
Baca juga: WHO: Anak di Atas 12 Tahun Wajib Pakai Masker, di Bawah 5 Tahun Jangan Pakai
“Menerima seseorang yang mati karena usia adalah kebangkrutan moral tertinggi, dan kita tidak boleh membiarkan masyarakat kita berperilaku seperti ini,” sambung dia.
Ketika ditanya mengenai aksi demo yang menentang pembatasan karena Covid-19, Ghebreyesus mendesak pemerintah untuk berdialog dengan para demonstran.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan