LUCKDNOW, KOMPAS.com - Seorang perempuan dan pria difabel di Uttar Pradesh, India, dilaporkan disiksa dan digunduli karena mereka berteman.
Mereka kemudian diserang dan diarak keliling kampung oleh kerabat wanita, di mana keduanya disuruh mengenakan kalung sandal.
Video yang direkam penduduk desa menyebar di internet, dengan netizen mempertanyakan di mana peran negara dan kedua korban tidak dihormati haknya.
Baca juga: Gadis 17 Tahun Disiksa dan Digunduli karena Pacaran Beda Agama, Ini Janji Menteri Perancis
Berdasarkan media India, insiden itu terjadi Distrik Kannauj, sekitar 100 kilometer dari ibu kota Uttar Pradesh, Lucknow.
Insiden itu berawal ketika suami si perempuan, yang tidak disebutkan identitasnya, meninggal karena bunuh diri dua bulan lalu.
Polisi menjelaskan bahwa teman wanita itu, seorang pria difabel berusia sekitar 40-an, sering membantunya sepeninggal suaminya.
Dilaporkan Gulf News Kamis (27/8/2020), kepolisian menerangkan nampaknya keluarga dari pihak wanita tidak menyetujui jika mereka berteman.
Jadi ketika melihat keduanya berama di desa, keluarga wanita itu kemudian menyerang, di mana mereka berdua tak hanya disiksa dan digunduli.
Wajah mereka kemudian dicat hitam dan keduanya diarak di jalan-jalan sempit, di mana para pria setempat datang dan mengolok mereka.
Video tersebut kemudian menyebar di Twitter, dengan akun @Ashu2897 mengomentari bahwa ada masalah serius di budaya India karena mereka tak bisa menghormati perempuan.
"Keluarga itu harusnya merasa malu. Begitu juga dengan orang yang berkerumun karena mereka tidak melakukan apa pun," ulas akun tersebut.
Media lokal memberitakan, setidaknya ada delapan orang yang dilaporkan atas tuduhan penyerangan, melukai, dan masuk ke properti orang tanpa izin.
Dua di antara delapan orang yang berada dalam buruan polisi berhasil tertangkap, di mama mereka adalah kerabat perempuan itu.
Baca juga: Kemenlu Panggil Perusahaan Penyalur ABK yang Diduga Disiksa di Kapal China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.