Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Berteman, Perempuan dan Pria Difabel Disiksa dan Digunduli

Kompas.com - 30/08/2020, 17:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Gulf News

LUCKDNOW, KOMPAS.com - Seorang perempuan dan pria difabel di Uttar Pradesh, India, dilaporkan disiksa dan digunduli karena mereka berteman.

Mereka kemudian diserang dan diarak keliling kampung oleh kerabat wanita, di mana keduanya disuruh mengenakan kalung sandal.

Video yang direkam penduduk desa menyebar di internet, dengan netizen mempertanyakan di mana peran negara dan kedua korban tidak dihormati haknya.

Baca juga: Gadis 17 Tahun Disiksa dan Digunduli karena Pacaran Beda Agama, Ini Janji Menteri Perancis

Berdasarkan media India, insiden itu terjadi Distrik Kannauj, sekitar 100 kilometer dari ibu kota Uttar Pradesh, Lucknow.

Insiden itu berawal ketika suami si perempuan, yang tidak disebutkan identitasnya, meninggal karena bunuh diri dua bulan lalu.

Polisi menjelaskan bahwa teman wanita itu, seorang pria difabel berusia sekitar 40-an, sering membantunya sepeninggal suaminya.

Dilaporkan Gulf News Kamis (27/8/2020), kepolisian menerangkan nampaknya keluarga dari pihak wanita tidak menyetujui jika mereka berteman.

Jadi ketika melihat keduanya berama di desa, keluarga wanita itu kemudian menyerang, di mana mereka berdua tak hanya disiksa dan digunduli.

Wajah mereka kemudian dicat hitam dan keduanya diarak di jalan-jalan sempit, di mana para pria setempat datang dan mengolok mereka.

Video tersebut kemudian menyebar di Twitter, dengan akun @Ashu2897 mengomentari bahwa ada masalah serius di budaya India karena mereka tak bisa menghormati perempuan.

"Keluarga itu harusnya merasa malu. Begitu juga dengan orang yang berkerumun karena mereka tidak melakukan apa pun," ulas akun tersebut.

Media lokal memberitakan, setidaknya ada delapan orang yang dilaporkan atas tuduhan penyerangan, melukai, dan masuk ke properti orang tanpa izin.

Dua di antara delapan orang yang berada dalam buruan polisi berhasil tertangkap, di mama mereka adalah kerabat perempuan itu.

Baca juga: Kemenlu Panggil Perusahaan Penyalur ABK yang Diduga Disiksa di Kapal China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com