Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ditembak 7 Kali di Punggung, Jacob Blake Pisahkan Pertengkaran 2 Wanita

Kompas.com - 25/08/2020, 21:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber USA Today

KENOSHA, KOMPAS.com - Sebelum ditembak tujuh kali di punggung oleh polisi Kenosha, Jacob Blake dilaporkan sempat memisahkan pertengkaran dua wanita.

Klaim itu disampaikan oleh salah satu tetangganya, dalam insiden yang kemudian menuai gelombang protes mengenai isu rasialis di Kenosha.

Dilansir USA Today Senin (24/8/2020), salah seorang tetangga mengungkapkan bahwa semua berawal ketika Jacob Blake tengah memanggang bersama anak-anaknya.

Baca juga: Kronologi Polisi AS 7 Kali Tembak Punggung Pria Kulit Hitam Jacob Blake

Dalam insiden Minggu malam waktu setempat (23/8/2020), si tetangga pergi ke toko dan ketika dia kembali 15 menit kemudian, dia melihat Blake tengah memisahkan dua perempuan.

Tetangga lain yang tidak ingin namanya diungkap menuturkan, dua wanita itu terlibat pertengkaran namun tidak sampai menjurus fisik.

Di tengah pertengkaran itu, salah satu perempuan kemudian menelepon polisi, yang kemudian datang dan mencoba menanayai Blake.

Namun karena dia tidak tertarik, pria kulit hitam berusia 29 tahun itu kemudian menjauh dan mencoba memasukkan anaknya ke dalam mobil.

Setidaknya ada dua petugas yang membuntutinya dengan salah satunya mengacungkan pistol. Di saat Blake di kursi kemudi, dia ditembak tujuh kali di bagian punggung.

Meski begitu, pihak keluarga dan kuasa hukum Jacob Blake menyatakan, dia berada dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi.

Baca juga: Polisi 7 Kali Tembak Punggung Jacob Blake Pria Kulit Hitam, Demo Besar Pecah Lagi di AS

Ayah Blake, yang juga bernama Jacob Blake, dalam video yang disiarkan di media sosial mengucapkan terima kasih atas dukungan bagi putranya.

"Apa pun kondisinya, tidak dibenarkan dia ditembak hingga tujuh kali itu. Untungnya dia stabil. Stabil. Masih bersama kami," kata dia.

Pengacara HAM Benjamin Crump dalam rilisnya menyatakan, dia menyesalkan bagaimana Blake diserang dengan ketiga anaknya menyaksikannya.

Dia juga mengecam kepolisian Kenosha yang menggunakan penggunaan kekuatan secara berlebihan, dan memberikan dampak pada anaknya.

Baca juga: Selain Jacob Blake dan George Floyd, Berikut Kematian Warga Kulit Hitam yang Picu Demo di AS

Anak-anak Blake, yang melihat bagaimana polisi menembak ayahnya di titik buta, dilaporkan masing-masing berusia tiga, lima, dan delapan tahun.

"Anda tentu bisa membayangkan seberapa besar dampak psikologis yang bakal diterima anak-anak itu, dan menghantui mereka seumur hidup," kata Crump.

Keluarga Blake dilaporkan mulai meluncurkan penggalangan dana via GoFundMe, di mana donasi yang sudah terkumpul mencapai 150.000 dollar AS (Rp 2,1 miliar).

Dalam keterangannya, keluarga Blake menerangkan bahwa mereka membutuhkan dana besar guna keperluan persidangan yang kemungkinan mereka hadapi.

"Jacob Blake adalah ayah enam anak yang baik hati, dan jelas membutuhkan perhatian medis serta perlindungan hukum," jelas pihak keluarga.

Baca juga: Meski Ditembak 7 Kali di Punggung oleh Polisi, Jacob Blake Masih Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com