Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuasaan Hezbollah yang Memicu Keruntuhan Lebanon

Kompas.com - 20/08/2020, 07:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

“Mereka ingin mempertahankan posisi kuat mereka di negara ini, mereka ingin mempertahankan senjata mereka, mereka ingin mempertahankan hak veto dalam proses pengambilan keputusan," ujar Gerges.

Baca juga: Pimpinan Hezbollah Bantah Keras Klaim Keterlibatannya dalam Ledakan Dahsyat di Lebanon

Sementara pada saat yang sama, Gergese menilai mereka ingin memberi tahu orang-orang bahwa mereka menentang korupsi dan mereka berbeda dari elit penguasa yang korup.

"Kontradiksi ini telah ditangkap dari Hezbollah,” kata Gerges.

Khalil Gebara, Senior Policy Fellow di Issam Fares Institute for Public Policy and International Affairs, mengatakan, “Setelah ledakan itu, jelas bahwa sistem politik juga hampir runtuh. Tujuan Hezbollah hari ini adalah untuk memperpanjang umur sistem politik orang Lebanon."

Meski pun, pengadilan tidak menemukan bukti keterlibatan langsung pimpinan Hezbollah, hakim mengatakan pembunuhan Hariri jelas merupakan tindakan terorisme yang bermotif politik.

Putusan pengadilan itu, kata para analis, kemungkinan akan memperburuk kesulitan Hezbollah, yang sudah ditetapkan oleh Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya sebagai kelompok teroris.

"Semakin banyak negara kemungkinan akan melihat Hezbollah sebagai organisasi teroris paramiliter," kata Gerges.

Ranstorp mengatakan bahkan sebelum putusan Hariri, suasana di Eropa dan Washington telah berbalik melawan Lebanon yang didominasi kepentingan Hezbollah, karena poros kekuatan Syiah yang telah dibangun Iran di Irak, Suriah, dan Lebanon.

Tantangan bagi Hezbollah datang karena Hezbollah dan pasukannya di Suriah secara teratur diserang oleh pesawat tempur Israel, dan milisi sekutu yang kuat di Irak, sehingga berada di bawah tekanan.

Sebagian besar analis mengatakan Hezbollah akan menunggu, dengan berharap waktu akan menguntungkannya, baik melalui presiden AS yang baru atau kemungkinan pemahaman baru antara Teheran dan pemerintahan Trump menjelang pemilihan November.

“Mereka ingin mempertahankan negara (Lebanon) seperti saat ini. Mereka tidak menginginkan negara yang kuat. Tetapi, mereka tidak ingin yang lemah terfragmentasi karena itu berarti lebih banyak tantangan bagi mereka," kata Hage Ali.

Baca juga: Israel Meningkatkan Pelatihan Perang melalui Pusat Medan Perang Virtual untuk Menghadapi Hezbollah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com