Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Jepang Shinzo Abe 7 Jam Diperiksa di Rumah Sakit, Ada Apa?

Kompas.com - 17/08/2020, 17:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Kesehatan Perdana Menteri Shinzo Abe sedang diperbincangkan, menyusul adanya laporan ia diperiksa selama berjam-jam di rumah sakit.

Sebelumnya masa jabatan pertama Abe berakhir salah satunya karena masalah kesehatan.

Kemudian pada Senin (17/8/2020), Abe keluar dari rumah sakit di Keio University Hospital Tokyo, setelah diperiksa lebih dari tujuh jam, dan pergi dengan mobil tanpa mengatakan sepatah kata pun, menurut tayangan televisi lokal yang dilansir AFP.

Baca juga: Kisah Hiroo Onoda, Tentara yang Baru Menyerah 29 Tahun Setelah Jepang Kalah di Perang Dunia II

Di rumah sakit itu dulu Abe sempat dirawat karena kolitis ulseratif (peradangan usus besar).

Abe yang mendadak mendatangi rumah sakit pada hari ini memicu spekulasi di media lokal tentang kesehatannya.

Sebuah laporan dari majalah mingguan pada Juli mengklaim, Abe muntah darah. Namun, Juru Bicara Pemerintah Yoshihide Suga bersikeras bahwa perdana menteri sehat.

Kemudian baru-baru ini, kesehatan Abe dipertanyakan lagi karena dia enggan mengadakan konferensi pers.

Baca juga: Peringati 75 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II, Jepang Janji Tidak Ulangi Tragedi Perang

Padahal, kritik sedang deras mendera Pemerintah Jepang atas penanganannya terhadap virus corona dengan jumlah kasus yang melonjak.

Para analis mengatakan, Abe kesulitan menjawab pertanyaan di depan umum, dan salah satu stasiun televisi setempat melaporkan bahwa Abe berjalan lebih lambat akhir-akhir ini di kantor perdana menteri.

Media lokal yang dikutip AFP pada Senin mewartakan, Abe sudah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan rutin tahunnya pada Juni, lalu mengutip seorang ajudan yang bilang bahwa PM sekarang menjalani "pemeriksaan kesehatan rutin satu hari" tambahan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, tapi Masyarakat Jepang Sudah Jenuh Lockdown

Akhir pekan lalu, seorang anggota senior Partai Demokrat Liberal-nya Abe tampak menyarankan agar perdana menteri berusia 65 tahun itu perlu istirahat.

"Kami perlu memaksanya istirahat meski hanya beberapa hari," kata Akira Amari kepada stasiun televisi lokal.

Abe sekarang adalah PM dengan masa jabatan terlama di "Negeri Sakura", tetapi masa jabatan pertamanya berakhir mendadak pada 2007.

Ia tiba-tiba mundur setelah hanya satu tahun menjabat, dan menyebutkan faktor kesehatan adalah salah satunya.

Baca juga: Kokura, Kisah Kota Jepang yang Batal Jadi Sasaran Kiamat Bom Atom

Saat itu Abe didiagnosis menderita radang usus besar, tetapi saat terpilih lagi sebagai PM Jepang pada 2012, dia menyebut sudah mengatasi kondisinya dengan pengobatan baru.

Dampak wabah virus corona di Jepang memang lebih kecil dibandingkan negara-negara maju lainnya, tetapi Abe tetap tak luput dari kritik karena beberapa kebijakannya gagal dalam menangani krisis.

Programnya mendistribusikan masker kain ke setiap rumah tangga mendapat banyak cemoohan, dan secara memalukan dia dipaksa memutar balik distribusi dana stimulus.

Baca juga: Tangkis Rudal Korea Utara, Jepang Akan Bikin Sistem Pertahanan Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com