ISLAMABAD, KOMPAS.com - Hampir 50 orang tewas di seluruh Pakistan setelah 3 hari hujan lebat musiman dan banjir bandang.
Melansir Al Jazeera pada Minggu (9/8/2020), menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan, dalam 3 hari terakhir ada 19 orang tewas dalam insiden terkait hujan di barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Sebanyak 12 orang tewas di provinsi Sindh selatan, 8 orang tewas di provinsi Punjab, dan 10 orang tewas di wilayah utara Gilgit-Baltistan yang indah di negara itu.
Baca juga: Sebut Covid-19 sebagai Virus China, Trump Banjir Kritikan di Twitter
Hujan juga merusak sekitar 100 rumah dan menyebabkan banjir di kanal utama yang membanjiri desa-desa di provinsi Sindh.
Pasukan dengan perahu bergegas ke distrik yang terkena banjir di Sindh pada Minggu (9/8/2020) untuk mengevakuasi orang ke tempat yang lebih aman.
Militer Pakistan mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah menyelamatkan lebih dari 100 orang dari distrik Dadu di Sindh.
Baca juga: China Ledakkan Bendungan untuk Redakan Banjir Besar
Setiap tahun, banyak kota di Pakistan berjuang untuk mengatasi banjir akibat hujan tahunan. Hal itu, menuai kritik tentang perencanaan yang buruk.
Musim hujan berlangsung dari Juli hingga September, dengan sungai yang meluap merusak tanaman dan infrastruktur.
Hujan deras juga melanda banyak distrik di provinsi Balochistan barat daya dan merusak rumah. Menurut laporan media setempat, sedikitnya 8 orang tewas di provinsi itu karena hujan dan banjir.
Baca juga: Usai Dihantam Virus Corona, Wuhan Diterjang Banjir Besar
"Lebih dari puluhan orang masih hilang di Balochistan," kata Younus Aziz Mengal, juru bicara otoritas manajemen bencana provinsi.
Mengal menambahkan, banjir telah merusak jembatan dan jalan raya, memutus Gawadar, kota pelabuhan di Laut Arab.
Hujan deras dimulai pada pekan lalu dan berlanjut pada Minggu (9/8/2020), membanjiri jalan-jalan di timur kota Lahore.
Baca juga: Banjir Melanda, Pemerintah Jepang Minta Aturan Covid-19 Tetap Dijalankan
Banjir bandang tersebut mengganggu kehidupan normal terutama di Karachi, ibu kota provinsi Sindh, di mana limbah membanjiri sebagian besar jalan.
Hal tersebut kemudian, mendorong Perdana Menteri Imran Khan untuk memerintahkan tentara membantu pihak berwenang dalam menangani situasi bencana alam itu.
Menurut Departemen Meteorologi, hujan lebat diperkirakan akan terus berlanjut hingga minggu depan.
Baca juga: Banjir Dahsyat di Jepang, Ini Kisah Bos Arung Jeram yang Ikut Bantu Evakuasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.