Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Mengirim Bantuan Apa Pun yang Dibutuhkan, Diaspora Lebanon: Hati Kita untuk Lebanon

Kompas.com - 07/08/2020, 09:12 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIRUT, KOMPAS.com - Diaspora Lebanon yang jumlahnya bisa tiga kali lipat dari penduduk dalam negeri sekitar 5 juta itu mengumpulkan donasi sebanyak-banyaknya untuk membantu ibu kota negara asalnya yang porak-poranda pasca-ledakan besar.

Melansir dari Al Jazeera pada Kamis (6/8/2020), para ekspatriat segera mengirimkan bantuan, baik secara individual maupun melalui penggalangan dana online untuk dikirimkan ke kerabat mereka di Lebanon.

Banyak ekspatriat Lebanon, yang hampir semuanya memiliki orang yang dicintai atau teman, yang terkena dampak bencana besar akibat ledakan yang diduga berasal dari amonium nitrat yang tersimpan di dalam gudang di pelabuhan Beirut.

Salah satu pendiri dan CEO LebNet, George Akiki, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan organisasi lain, seperti SEAL dan Life Lebanon, menyiapkan program Beirut Emergency Fund 2020, yang akan mengumpulkan uang yang sangat dibutuhkan dan menyalurkannya ke organisasi yang aman dan bereputasi baik di Lebanon.

LebNet diketahui merupakan organisasi nirlaba yang berbasis di Silicon Valley, California, yang membantu para profesional Lebanon di Amerika Serikat dan Kanada.

Baca juga: Beberapa Negara yang Siap Tanggap Kirimkan Bantuan ke Lebanon

"Saya telah menelepon sepanjang pagi dengan mitra kami untuk membentuk aliansi bagi dana darurat, sehubungan dengan ledakan yang terjadi tersebut," kata Akiki.

"Semua orang, baik Lebanon maupun non-Lebanon, ingin membantu," imbuhnya.

Selain Akiki, ada Habib Haddad, seorang pengusaha teknologi dan anggota LebNet yang berbasis di Boston, Massachusetts, mengatakan pada kantor berita AFP bahwa segera setelah mendengar kabar ledakan dahsyat terjadi di Beirut, Lebanon, ia dan istrinya menyiapkan uang donasi.

"Sebagai langkah pertama, istri saya Hala dan saya akan menyumbangkan setidaknya 10.000 dollar AS (Rp 145,9 juta) dalam donasi dan nanti kami akan memberikan lebih banyak bantuan untuk pembangunan kembali dan proyek lainnya," kata Haddad.

Haddad mengatakan, banyak rekan ekspatriat melakukan hal yang sama sepertinya, menyalurkan kesedihan dan kemarahan mereka dengan membantu tanah air mereka yang dilanda bencana ledakan, yang mana sebelumnya telah dilanda krisis ekonomi dan politik mendalam berakibat kemiskinan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kenapa Amonium Nitrat 6 Tahun Disimpan di Beirut? | Video Viral Ledakan Lebanon, Pengantin Wanita Ini Terempas Saat Sesi Foto Pernikahan

Maroun Daccache, pemilik restoran Lebanon di Sao Paulo, Brasil, negara yang diperkirakan memiliki tujuh juta orang keturunan Lebanon, mengatakan berusaha untuk turut membantu semampunya.

"Mereka meminta para emigran Lebanon di seluruh dunia untuk mencoba dan membantu. Saya mencoba membantu dengan sesuatu, tetapi di sini bisnisnya tidak terlalu bagus karena pandemi," kata Daccache.

Kemudian, ia menambahkan, "Namun, kami jauh lebih baik daripada mereka yang ada di sana."

Diaspora Lebanon memiliki peranan penting di dalam negeri Lebanon, bahkan sebelum targedi ledakan dahsyat terjadi di Beirut. Secara berkala, diaspora ini mengirimkan uang tunai ke dalam negeri untuk kerabatnya.

Namun, belakangan berkurang karena adanya krisis politik Lebanon yang mendorong kasus korupsi di mana-mana, dan pandemi Covid-19 yang mempengaruhi pendapatan serta akses secara global.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Kisah Heroik Perawat Selamatkan 3 Bayi yang Baru Lahir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com