Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Ledakan Dahsyat Palang Merah Lebanon Terdesak Kebutuhan Donor Darah

Kompas.com - 05/08/2020, 18:49 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Di pintu masuk, seorang lelaki yang bersandar ke dinding, menatap trotoar. Kakak iparnya tewas ketika awan ledakan yang berbentuk seperti jamur naik ke langit, menghancurkan bangunan dan jendela sejauh beberapa kilometer, termasuk kantornya di seberang pelabuhan Beirut.

Baca juga: Seperti Inilah Kondisi Beirut, Lebanon, Setelah Ledakan yang Tewaskan 100 Orang

“Dia masih di kantornya bekerja dan kami menerima telepon dari rekannya bahwa Ayman (kakak iparnya) terluka dalam ledakan itu. Awalnya kami tidak tahu betapa kritisnya itu tetapi kemudian ketika kami berkumpul di pintu masuk darurat rumah sakit, kami diberitahu bahwa ia meninggal karena cedera kritis di kepalanya,” kata lelaki itu.

Harachuhee Kuyumegian yang berusia 80 tahun tinggal di lingkungan yang berdekatan dengan pelabuhan tempat ledakan terjadi.

Menantu lelakinya mengatakan bahwa saudara perempuannya menemukan Kuyumegian berlumuran darah dan terluka parah. Mereka kemudian membawanya ke rumah sakit untuk menyelamatkan hidupnya.

Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Beirut, Lebanon, Telah Mencapai 100 Orang

“Kami menempatkannya di kursi dan membawanya menuruni tangga dan dia menangis kesakitan. Kami membawanya dengan mobil ke rumah sakit," kata menantu itu.

Dokter residen di darurat di AUBMC mengatakan ada lebih dari 400 orang yang terluka dibawa ke sana. Mereka yang bisa menunggu operasi sampai besok dibawa ke kamar biasa, sedangkan mereka yang membutuhkan operasi segera dibawa tangani.

Beberapa dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis kemudian meninggal di ruang gawat darurat rumah sakit, menurut seorang karyawan Palang Merah Lebanon.

Banyaknya korban membuat serikat apoteker negara Lebanon meminta semua apotek untuk membuka layanan, merawat mereka yang mengalami cedera ringan, agar kamar rumah sakit dapat difungsikan untuk pasien kritis.

Baca juga: 7 Fakta Ledakan di Beirut, Lebanon, Setara Seperlima Ledakan di Hiroshima

Seorang dokter, Dr Eid Azar dari Rumah Sakit Saint George, mengatakan kondisi rumah sakit yang tertua di Lebanon tersebut sangat kacau.

Pusat medis lain yang dekat dengan pelabuhan dievakuasi karena sebagian hancur dan tidak berfungsi. Ada juga laporan bahwa pasien kanker dan bayi yang baru lahir telah menjadi korban ledakan dengan kondisi tertutupi kaca.

Beberapa ambulans dipenuhi dengan lebih dari tiga korban untuk mengangkut lebih banyak ke rumah sakit karena banyaknya korban yang terluka.

Banyak dari mereka yang terluka dipindahkan ke rumah sakit di luar ibu kota Beirut, di wilayah Gunung Lebanon dan kota Sidon di selatan.

Baca juga: Ringkasan Ledakan yang Mengguncang Beirut, Lebanon, dari Jumlah Korban hingga Dugaan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com