Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Diproduksi Massal, Vaksin Covid-19 Rusia Ternyata Masih Uji Klinis Fase I

Kompas.com - 04/08/2020, 20:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JENEWA KOMPAS.com - WHO mengungkap bahwa vaksin Covid-19 buatan Gamaleya di Rusia yang hendak diproduksi massal, ternyata masih di uji klinis Fase I.

Tinjauan dari WHO tentang calon vaksin Covid-19 yang diterbitkan pada Jumat (31/7/2020) mencantumkan 26 kandidat vaksin yang sedang dalam uji klinis.

Dari 26 calon vaksin itu, 6 di antaranya telah mencapai tingkat pengujian Tahap III.

Calon vaksin dari Gamaleya termasuk di daftar 26 calon vaksin itu, tapi baru terdaftar sampai Tahap I.

Baca juga: Rusia Bulan Depan Produksi Massal Vaksin Covid-19, WHO Malah Belum Tahu

Sementara itu ada 139 calon vaksin lainnya di seluruh dunia yang terdaftar dalam uji pra-klinis.

Selanjutnya Badan Kesehatan Dunia itu juga mengaku belum diberitahu apa pun tentang vaksin Covid-19 yang segera diluncurkan Rusia ini.

"Jika ada sesuatu yang resmi, maka kolega kami di kantor Eropa pasti akan mengeceknya," ujar Juru Bicara WHO Christian Lindmeier dikutip dari AFP Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Diklaim Aman, Rusia Mulai Produksi Massal Vaksin Covid-19 Bulan Depan

"Secara umum ada sepaket pedoman dan peraturan, aturan, bagaimana mengembangkan vaksin yang aman."

"Ini harus dipatuhi untuk memastikan bahwa kita tahu vaksin berfungsi sebagai apa, siapa yang bisa dibantu, dan tentu saja jika memiliki efek samping negatif."

WHO juga menekankan semua calon vaksin harus melalui tahap pengujian penuh sebelum diluncurkan.

"Ada praktik-praktik yang sudah baku dan ada pedomannya," terang Lindmeier kepada wartawan di Jenewa.

Baca juga: 3 sampai 4 Bulan Lagi Vaksin Covid-19 Tersedia di Australia Selatan

"Vaksin apa pun... (atau obat-obatan) untuk tujuan ini, tentu saja, semua harus melalui berbagai percobaan dan tes sebelum dilisensikan untuk diluncurkan."

"Kadang-kadang peneliti individu mengklaim bahwa mereka telah menemukan sesuatu, yang tentu saja, kabar baik."

"Tetapi antara menemukan atau memiliki petunjuk yang mungkin menunjukkan vaksin bekerja, dan telah melewati semua tahapan, adalah perbedaan besar."

Sementara itu para pihak berwenang di Rusia mengklaim, salah satu calon vaksin yang diuji coba oleh lembaga Gamaleya di Moskwa, telah mencapai tahap pengembangan lanjutan dan akan lolos pendaftaran di tingkat negara.

"Kami sangat yakin memulai produksi massal pada September," kata Menteri Perindustrian Rusia Denis Manturov, dalam wawancara yang diterbitkan kantor berita pemerintah TASS.

Baca juga: Perusahaan Vaksin Covid-19, Moderna, Target Peretasan Antek China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com