Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2020, 16:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHIGNTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump menghendaki Pilpres AS pada November tahun ini ditunda, dengan alasan berpotensi curang dan tidak akurat.

Tanggal pemilihan sudah ditetapkan oleh Kongres pada 3 November, dan sudah disahkan menjadi aturan federal. Jadi jika ada perubahan, Kongres harus bersidang.

Selain itu, tidak ada ketentuan konstitusi untuk menunda pelantikan presiden terpilih yang bakal digelar Januari 2020 mendatang.

Baca juga: Ikuti Langkah India, Trump Akan Blokir TikTok di Amerika Serikat

Trump menyembulkan ide penundaan Pilpres AS setelah mengkritik voting Mail-In daripada pemilih datang ke bilik dan memberikan suara.

Dilaporkan Sky News Kamis (30/7/2020), ide untuk menggunakan sistem pengiriman surat suara melalui pos terjadi di tengah wabah virus corona.

"Dengan Voting Mail-In (daripada Absentee yang jelas bagus), 2020 akan jadi pemilihan PALING TIDAK AKURAT dan CURANG dalam sejarah," kritiknya.

"Tentu akan memalukan bagi AS. Tunda pilpres hingga pemilih bisa melakukannya secara aman dan benar?" tanya presiden 74 tahun itu di Twitter.

Kicauan itu muncul bersamaan dengan kabar ekonomi AS anjlok 32,9 persen pada kuartal April-Juni, terburuk sepanjang sejarah dalam periode yang sama.

Pernyataan sang presiden itu mendapat sanggahan, di mana tidak ada bukti pengiriman balot memakai pos akan menghasilkan kecurangan.

Baca juga: Di Sidang Kongres, Fauci Puji Trump Selamatkan Banyak Nyawa dari Covid-19

Bahkan lima negara bagian yang sudah memberlakukan sistem mail-in menyatakan, mereka akan memastikan tidak ada kesalahan dalam pemilihan.

Pakar keamanan menerangkan segala bentuk pencurian surat suara di AS terbilang langka dalam berbagai bentuk, bahkan jika itu absentee.

Meski begitu, Trump sudah melontarkan keresahan sistem pemilihan secara remote itu akan "berisiko" terhadap kemenangannya November nanti.

"Dalam pandangan saya, Pilpres AS tahun ini jelas yang paling terkorup dalam sejarah," ujar petahana kepada pendukungnya di Arizona Juni lalu.

Kemudian dalam wawancaranya dengan Fox News, dia menekankan tidak akan menerima begitu saja jika dinyatakan kalah dalam pemilihan.

Baca juga: Akan Berangkat bareng Trump ke Texas, Pejabat AS Positif Covid-19

Pernyataan yang disampaikan melalui Twitter juga bertolak belakang dengan apa yang dia lontarkan pada April lalu, ketika ditanya apakah berpikir mengganti tanggal pelaksanaan.

Halaman:
Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Relawan Indonesia Ceritakan Situasi di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Relawan Indonesia Ceritakan Situasi di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir Naik Jadi 240 Orang

Jumlah Korban Tewas di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir Naik Jadi 240 Orang

Global
AS Siap Larang Visa Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan pada Warga Palestina

AS Siap Larang Visa Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan pada Warga Palestina

Global
Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Global
Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Global
Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Global
Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Global
Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

Global
Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Global
Gencatan Senjata di Gaza Berakhir, 60 Orang Lebih Tewas, PBB Sesalkan Pertempuan Berlanjut

Gencatan Senjata di Gaza Berakhir, 60 Orang Lebih Tewas, PBB Sesalkan Pertempuan Berlanjut

Global
Israel Terbitkan Peta Zona Evakuasi Gaza, Tunjukkan Lokasi Aman untuk Warga Mengungsi

Israel Terbitkan Peta Zona Evakuasi Gaza, Tunjukkan Lokasi Aman untuk Warga Mengungsi

Global
Masyarakat Internasional Didesak Bergerak Cepat Hentikan Kekerasan di Gaza

Masyarakat Internasional Didesak Bergerak Cepat Hentikan Kekerasan di Gaza

Global
Malaysia Undang Xi Jinping untuk Berkunjung, Ada Maksud Apa?

Malaysia Undang Xi Jinping untuk Berkunjung, Ada Maksud Apa?

Global
Petugas Kebersihan AS Memilah 20 Ton Sampah demi Menemukan Cincin Pernikahan yang Hilang

Petugas Kebersihan AS Memilah 20 Ton Sampah demi Menemukan Cincin Pernikahan yang Hilang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com