Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Dunia Capai 1 Juta dalam 5 Hari, Ini Peringatan WHO

Kompas.com - 14/07/2020, 10:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com - Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, dalam lima hari terakhir kasus positif Covid-19 di dunia mencapai 1 juta.

Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, tidak akan ada "kenormalan lama" selama langkah pencegahan masih diabaikan.

Saat ini berdsarkan perhitungan Johns Hopkins, kasus Covid-19 di seluruh dunia sudah mencapai 13 juta, dengan korban meninggal lebih dari 570.000.

Baca juga: Australia Harap Panel Independen WHO dapat Mengungkap Sumber Covid-19

Dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, "kenormalan lama" bisa tidak terlihat di masa depan.

"Mari saya perjelas. Terlalu banyak negara yang kebijakannya berjalan di arah yang salah, dengan penyakit ini masih jadi musuh nomor satu," paparnya.

Tedros menerangkan, jika langkah dasar pencegahan saja tidak ditaati, maka bisa jadi virus corona ini malah bakal semakin memburuk.

Wabah ini terutama menyebar dengan cepat di Amerika Latin, dengan Benua Amerika mencatatkan setengah kasus maupun korban meninggal di seluruh dunia.

Sebagian wilayah di dunia, terutama AS dengan lebih dari 3,3 juta kasus virus corona, masih mencatatkan kenaikan infeksi gelombang baru.

Sementara di negara lain, "kurva mulai melandai" dengan ada yang mulai melonggarkan lockdown, seperti diberitakan SCMP, Selasa (14/7/2020).

Di beberapa tempat, seperti Kota Melbourne di Australia dan Leicester di Inggris, otoritas lokal kembali menerapkan karantina wilayah.

Hong Kong, yang tingkat penularannya rendah dengan 1.522 kasus, masih memperketat pembatasan sosial karena kekhawatiran akan adanya gelombang ketiga.

Baca juga: Selidiki Asal-usul Covid-19 , WHO Kirim Tim Ahli ke China

Di Brasil, 1,86 juta orang terpapar virus itu, termasuk yang terbaru adalah Presiden Jair Bolsonaro, dengan 72.000 orang tewas.

Meski masih ada laporan kenaikan, Presiden AS Donald Trump dan pejabat Gedung Putih mengklaim bahwa wabah tertangani dengan baik.

Malah, Trump sudah memerintahkan agar sekolah sudah mulai dibuka lagi pada musim gugur mendatang. Keputusan yang dikritik Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.

"Presiden dan jajarannya sudah mulai merusak kesehatan dari anak-anak kita," jelas politisi Demokrat itu kepada CNN’s State of the Union.

Pelosi menegaskan, seperti yang lain, tentu dirinya berharap anak-anak bisa kembali bersekolah. "Namun, mereka harus bersekolah dengan selamat," ujar dia.

Ketua kedaruratan WHO, Mike Ryan, meminta negara-negara untuk memastikan sekolah dibuka kembali begitu penyebarannya bisa ditekan.

Ketika kasus pertama terdeteksi di Wuhan, China, pada awal 2020, dibutuhkan sekitar tiga bulan sebelum kasusnya mencapai 1 juta.

Akan tetapi, dilaporkan hanya butuh lima hari ketika merangkak dari 12 juta ke 13 juta terkait penyebaran virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut.

Baca juga: Catatan WHO Soal Covid-19 di Indonesia: Kapasitas Tes Masih Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com