Para pengkritikus pro-demokrasi menyerukan UU keamanan itu telah melucuti otonomi Hong Kong dan kebebasan sipil serta sosial yang berharga.
Baca juga: 10 Hal tentang UU Keamanan Nasional Hong Kong yang Baru
Law memuji keberanian warga Hong Kong yang ternyata tetap memprotes, bahkan setelah UU keamanan yang baru diterapkan pada hari Rabu.
Ia mengungkapkan bahwa gerakan perlawanan itu memiliki "keuletan dan ketekunan yang kuat" bahkan dalam menghadapi sikap "tanpa toleransi" pasukan keamanan.
"Kita berdiri di garis depan yang berbeda, mungkin dengan cara protes yang lebih cepat, atau bahkan lebih keras. Tapi saya tidak berpikir orang Hong Kong menyerah sekarang," ungkapnya.
Baca juga: Seorang Pria Ditangkap Karena Mengibarkan Bendera Hong Kong Merdeka
Law menambahkan bahwa warga Hong Kong sedang mempersiapkan perjuangan panjang dan memahami bahwa "waktu dekat akan sangat suram" ketika pihak berwenang berupaya membatasi perbedaan pendapat.
"Kita semua mengerti bahwa perjuangan untuk demokrasi membutuhkan waktu puluhan tahun," katanya.
Namun, ia berpesan bahwa warga Hong Kong harus bertahan untuk tetap gigih memperjuangkan itu.
"Kalau tidak, kita akan dikalahkan oleh visi jangka pendek tentang masa depan Hong Kong. Tapi saya pikir kita masih memiliki jalan panjang, dan saya pikir orang-orang Hong Kong akan bertahan," ujarnya.
Baca juga: Uni Eropa, Inggris, Taiwan, Kecewa China Sahkan UU Keamanan Nasional Hong Kong