Permukiman-permukiman ini dibangun di tanah Palestina yang akan dijadikan negara mereka di masa depan, berdampingan dengan Israel.
Bangsa Palestina menyatakan tak mungkin negara seperti itu dibangun kecuali jika permukiman-permukiman itu dipindahkan.
Baca juga: DPR RI Kecam Rencana Aneksasi Israel di Tepi Barat
Beberapa karena ingin mendapat subsidi dari pemerintah Israel dalam bentuk rumah murah sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup.
Beberapa lagi karena alasan agama, yang meyakini bahwa Tuhan, melalui kitab Taurat, menugaskan mereka tinggal di sana.
Sepertiga pemukim adalah komunitas Yahudi ultraortodoks, yang umumnya berkeluarga besar dan miskin. Maka peningkatan kualitas hidup berperan besar dalam mendorong mereka jadi pemukim.
Namun banyak yang menjadi pemukim karena alasan ideologi, yaitu mereka yang yakin punya hak hidup di wilayah yang mereka anggap wilayah warisan untuk Yahudi.
Berikut ini adalah peta yang merinci seperti apa permukiman Yahudi di Palestina sekarang.
Baca juga: Polisi Israel Tembak Mati Keponakan Pejabat Tinggi Palestina
Yang mendukung solusi untuk membagi tanah Palestina untuk menjadi dua negara merdeka semakin sedikit belakangan ini.
Tahun 2006, 71 persen warga Palestina dan 68 persen warga Israel menyatakan mendukung ide ini. Tahun 2018 dukungannya 44 persen warga Palestina dan 55 persen warga Israel.
Kebalikannya, di tahun 2018 dukungan untuk Israel dan Palestina bersatu jadi satu negara adalah 36 persen dari warga Palestina, 19 persen dari warga Yahudi Israel dan 56 persen dari orang Arab Israel.
Kabar buruk untuk solusi dua negara adalah jumlah orang muda yang ingin melihat hal itu terwujud semakin menurun.
Hanya 27 persen penduduk Israel berusia 18-24 tahun yang mendukung ide itu.
Baca juga: Terbitkan Maklumat, MUI Kecam Rencana Aneksasi Israel terhadap Tepi Barat Palestina
Sumber: Data populasi permukiman berasal dari Biro Pusat Statistik Israel dan Jerusalem Institute for Israel Studies, dikumpulkan oleh organisasi Peace Now.
Data angka kelahiran dari Biro Pusat Statistik Israel dan Biro Pusat Statitik Palestina. Perkiraan angka kelahiran untuk penduduk di permukiman didapat dari Yinon Cohen, Yosef Hayim Yerushalmi Profesor bidang Israel and Jewish Studies di Columbia University.
Data survei soal sikap terhadap solusi dua-negara berasal dari The Palestinian-Israeli Pulse, survey gabungan yang dilakukan oleh Palestinian Centre for Policy and Survey Research dan Israel Democracy Institute serta the Tami Steinmetz Center for Peace Research, Tel Aviv University.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.