Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Warga Yahudi Ingin Menetap di Tepi Barat?

Kompas.com - 02/07/2020, 07:35 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Permukiman-permukiman ini dibangun di tanah Palestina yang akan dijadikan negara mereka di masa depan, berdampingan dengan Israel.

Bangsa Palestina menyatakan tak mungkin negara seperti itu dibangun kecuali jika permukiman-permukiman itu dipindahkan.

Baca juga: DPR RI Kecam Rencana Aneksasi Israel di Tepi Barat

Mengapa warga Israel ingin menetap di Tepi Barat?

Beberapa karena ingin mendapat subsidi dari pemerintah Israel dalam bentuk rumah murah sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup.

Beberapa lagi karena alasan agama, yang meyakini bahwa Tuhan, melalui kitab Taurat, menugaskan mereka tinggal di sana.

Sepertiga pemukim adalah komunitas Yahudi ultraortodoks, yang umumnya berkeluarga besar dan miskin. Maka peningkatan kualitas hidup berperan besar dalam mendorong mereka jadi pemukim.

Namun banyak yang menjadi pemukim karena alasan ideologi, yaitu mereka yang yakin punya hak hidup di wilayah yang mereka anggap wilayah warisan untuk Yahudi.

Berikut ini adalah peta yang merinci seperti apa permukiman Yahudi di Palestina sekarang.

Baca juga: Polisi Israel Tembak Mati Keponakan Pejabat Tinggi Palestina

Siapa yang menginginkan solusi dua negara?

Yang mendukung solusi untuk membagi tanah Palestina untuk menjadi dua negara merdeka semakin sedikit belakangan ini.

Tahun 2006, 71 persen warga Palestina dan 68 persen warga Israel menyatakan mendukung ide ini. Tahun 2018 dukungannya 44 persen warga Palestina dan 55 persen warga Israel.

Kebalikannya, di tahun 2018 dukungan untuk Israel dan Palestina bersatu jadi satu negara adalah 36 persen dari warga Palestina, 19 persen dari warga Yahudi Israel dan 56 persen dari orang Arab Israel.

Kabar buruk untuk solusi dua negara adalah jumlah orang muda yang ingin melihat hal itu terwujud semakin menurun.

Hanya 27 persen penduduk Israel berusia 18-24 tahun yang mendukung ide itu.

Baca juga: Terbitkan Maklumat, MUI Kecam Rencana Aneksasi Israel terhadap Tepi Barat Palestina

 

Sumber: Data populasi permukiman berasal dari Biro Pusat Statistik Israel dan Jerusalem Institute for Israel Studies, dikumpulkan oleh organisasi Peace Now.

Data angka kelahiran dari Biro Pusat Statistik Israel dan Biro Pusat Statitik Palestina. Perkiraan angka kelahiran untuk penduduk di permukiman didapat dari Yinon Cohen, Yosef Hayim Yerushalmi Profesor bidang Israel and Jewish Studies di Columbia University.

Data survei soal sikap terhadap solusi dua-negara berasal dari The Palestinian-Israeli Pulse, survey gabungan yang dilakukan oleh Palestinian Centre for Policy and Survey Research dan Israel Democracy Institute serta the Tami Steinmetz Center for Peace Research, Tel Aviv University.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com