Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Setuju AS Tarik 9.500 Tentara dari Jerman

Kompas.com - 01/07/2020, 22:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon AS mengatakan, Presiden Donald Trump setuju atas rencana penarikan 9.500 tentara mereka yang berbasis di Jerman.

Kehadiran militer AS di Jerman merupakan warisan dari Perang Dunia II, di mana Sekutu berhasil mengalahkan Nazi yang dipimpin Adolf Hitler.

Saat ini, pasukan AS di Jerman memiliki jumlah terbesar, disusul negara Eropa lainnya, yaitu Italia, Inggris dan Spanyol.

Langkah ini akan mengurangi jumlah militer AS yang ditempatkan di Negeri "Bir", yaitu dari sekitar 34.500 menjadi 25.000 tentara.

Baca juga: Rencana Trump Potong Jumlah Pasukan Militer AS di Jerman Picu Kekhawatiran

Kementerian Pertahanan AS tidak memberikan perincian tentang di mana pasukan akan dipindah tugaskan, atau kapan rencana itu akan dilakukan.

Namun, pekan lalu berdasarkan laporan yang dilansir dari BBC (1/7/2020), Trump sempat mengatakan bahwa beberapa tentara akan dipindahkan ke Polandia.

"Beberapa akan pulang dan beberapa akan dipindahkan ke tempat lain. Polandia akan menjadi salah satu tujuannya," kata Trump saat menerima kunjungan Presiden Polandia , Andrzej Duda.

Juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman mengatakan akan memberi pemaparan kepada Kongres AS mengenai penempatan itu "dalam beberapa pekan mendatang".

Kemudian, Negeri "Uncle Sam" akan mengonsultasikan langkah mereka kepada negara anggota NATO "beberapa saat setelahnya".

Baca juga: Militer AS Dituduh Bawa Virus Corona ke Wuhan, Dubes China Dipanggil

Hoffman mengatakan, pengarahan akan menjelaskan banyak hal, tidak hanya soal rencana penarikan pasukan militer AS di Jerman yang telah disetujui Trump.

"Itu juga akan membahas peningkatan pencegahan serangan Rusia, memperkuat NATO, meyakinkan sekutu, meningkatkan fleksibilitas strategis AS dan fleksibilitas operasional Komando Eropa AS, dan merawat anggota layanan kami dan keluarga mereka," kata Hoffman.

Rencanan penarikan pasukan itu pertama kali diperdebatkan pada awal Juni, yang kemudian menimbulkan kekhawatiran di Jerman dan sekutu NATO lainnya, tentang kemungkinan ekspansi Rusia.

Presiden Trump sebelumnya menuduh Jerman tidak memberikan kontribusi yang cukup bagi NATO.

Baca juga: Trump Umumkan Rencana Kurangi Pasukan AS di Jerman

Trump mengeluh bahwa AS menanggung terlalu banyak biaya untuk NATO dan bahwa negara-negara anggota lainnya harus mengeluarkan lebih banyak.

Perdebatan berfokus pada target yang disetujui oleh semua anggota aliansi bahwa belanja pertahanan harus mencapai 2 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) 2024 mendatang.

"Jerman membayar sangat kecil dari apa yang seharusnya mereka bayar. Mereka seharusnya membayar 2 persen dan mereka hanya membayar lebih kecil dari 1 persen," ujar Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com