Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Usai George Floyd Tewas, Ini 5 Perubahan yang Terjadi di Dunia

Kompas.com - 26/06/2020, 16:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Sudah sebulan berlalu sejak kematian George Floyd pada 25 Mei. Setelah tragedi itu, ada 5 perubahan besar yang terjadi dunia.

Perubahan-perubahan ini meliputi berbagai bidang, mulai definisi rasisme di kamus hingga fitur di video game.

Perubahannya juga tidak hanya di Amerika Serikat (AS), tapi juga terdapat di negara-negara lainnya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah kelima perubahan tersebut.

Baca juga: Eks Polisi Pelaku Pembunuhan George Floyd Dipermalukan Saat Belanja

1. Definisi rasisme di kamus Merriam-Webster akan diganti

Kamus referensi Amerika Serikat, Merriam-Webster akan mengubah definisi kata 'rasisme' berdasarkan permintaan seorang wanita kulit hitam, yang menginginkan definisi itu merefleksikan lebih baik akan penindasan terhadap warga kulit berwarna.

Kennedy Mitchum wanita Afrika-Amerika, lulusan baru Universitas Drake di Iowa menghubungi pihak Merriam-Webster, yang telah menerbitkan kamusnya sejak 1847 itu, mengusulkan pembaharuan istilah tersebut.

"Saya pada dasarnya memberitahu mereka bahwa mereka harus memasukkan bahwa ada sistem penindasan terhadap sebuah kelompok orang," ujar Mitchum kepada media lokal KMOV yang berafiliasi dengan CBS.

Saat ini kamus Merriam-Webster menawarkan tiga definisi rasisme, dan Sokolowski mengatakan bahwa definisi kedua telah memiliki poin yang dimaksud oleh Mitchum, namun dia mengatakan, "kami akan membuat definisinya lebih jelas dalam penerbitan kami selanjutnya."

Baca juga: Wanita Kulit Hitam Ini Minta Kamus Merriam-Webster AS Ubah Definisi Rasisme

2. Aktivis Suku Aborigin minta nama negara bagian Victoria diganti

Seorang aktivis Suku Aborigin dan mantan anggota parlemen Australia meminta nama negara bagian Victoria diganti.

Dilansir dari Daily Mail Selasa (16/6/2020), Lidia Thorpe anggota Majelis Legislatif Victoria 2017-2018 menyerukan perubahan, karena negara bagian tersebut dinamakan sesuai nama Ratu Inggris, Victoria.

Salah satu panel lukisan di kereta emas Belanda atau Gouden Koets, menggambarkan situasi Indonesia di zaman kolonial. Lukisan ini bernama Hulde der Kolonieen.TWITTER @redfishstream Salah satu panel lukisan di kereta emas Belanda atau Gouden Koets, menggambarkan situasi Indonesia di zaman kolonial. Lukisan ini bernama Hulde der Kolonieen.
"Apa pun yang dinamai sesuai seseorang yang menyebabkan orang terluka atau terbunuh, maka menurut saya nama itu harus dicabut," katanya kepada The Herald Sun.

Thorpe merupakan wanita Aborigin pertama yang terpilih menjadi anggota Parlemen Victoria.

Menurutnya, kelompok masyarakat adat dan pemerintah negara bagian harus mempertimbangkan gagasan itu.

Baca juga: Suku Aborigin di Australia Masih Bebas Virus Corona, Apa Rahasianya?

3. Ribuan orang gugat lukisan di kereta emas Belanda

Sebuah petisi muncul usai viralnya foto kereta emas Belanda bergambar perbudakan di zaman kolonial.

Kereta bernama Gouden Koets, yang dalam bahasa Indonesia berarti kereta emas, memantik beragam reaksi warganet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com