Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Batasi Kuota Haji, Umat Islam Kecewa tapi Berlapang Dada

Kompas.com - 23/06/2020, 20:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi pada Selasa (23/6/2020) menyatakan pembatasan kuota ibadah haji. Sejumlah umat Muslim mengaku kecewa tapi juga menerimanya dengan berlapang dada.

Pihak berwenang mengumumkan, hanya sekitar 1.000 jemaah domisili di Arab Saudi yang diizinkan menunaikan ibadah haji tahun ini.

Dibandingkan jumlah jemaah tahun lalu yang sekitar 2,5 juta orang dari seluruh dunia, kuota tahun ini tentu merupakan penurunan drastis.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Ibadah Haji 2020 Digelar Terbatas

Keputusan ini sudah diprediksi sebelumnya, seiring beberapa negara yang membatalkan keberangkatan jemaahnya ke Tanah Suci.

Meski begitu, tetap saja pengumuman ini memicu kekecewaan bagi sejumlah calon jemaah yang sudah menyisihkan dana dan mengantre lama.

"Keinginan saya untuk pergi ke sana (Mekah) sangat tinggi," kata Kamariah Yahya (68) dari Indonesia saat dihubungi kantor berita AFP  Selasa (23/6/2020).

"Saya sudah bersiap selama bertahun-tahun. Tapi apa daya, ini kehendak Allah, takdirNya."

Baca juga: Arab Saudi Batasi Ibadah Haji, Begini Protokolnya

Kemudian Shahid Rafique ketua kelompok operator tur haji Pakistan mengatakan, itu adalah "momen kesedihan bagi semua umat Muslim, terutama bagi yang sudah merencanakannya selama bertahun-tahun."

"Secara profesional, ini adalah kerugian besar bagi kami, untuk semua penyelenggara haji swasta dan kami mungkin tidak dapat pulih dari kerugian ini selama bertahun-tahun," katanya.

"Dikecewakan"

Di Bangladesh, kepala agen perjalanan haji Shahadat Hossain Taslim mengatakan, "banyak orang dikecewakan" oleh keputusan itu tapi mereka menerimanya demi kebaikan.

"Tidak seperti negara lain, mayoritas calon jemaah haji Bangladesh adalah orang tua, dan mereka rentan tertular Covid-19," terangnya.

Banyaknya jemaah haji yang mencapai jutaan apabila tidak dibatasi, memang sangat berisiko menjadi sumber penularan virus corona.

Menteri Urusan Minoritas India mengatakan, lebih dari 200.000 orang di Negeri "Bollywood" telah mengajukan diri untuk berangkat ke Mekah.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Hanya Izinkan 1.000 Jemaah Ikut Ibadah Haji

Namun dikarenakan pembatasan kuota, keberangkatan mereka dibatalkan dan dana pembayaran akan dikembalikan sepenuhnya.

Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan, ibadah haji tahun ini hanya terbatas pada jemaah berusia di bawah 65 tahun dan tanpa penyakit kronis.

Jemaah akan menjalani tes virus corona sebelum tiba di Mekah dan akan dikarantina setelah menunaikan ibadah haji.

Keputusan itu menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana cara Arab Saudi menjaga situs-situs suci Islam.

Serangkaian bencana sempat menimpa kegiatan haji, termasuk pada 2015 yang menewaskan 2.300 jemaah. Akibatnya kritik membanjiri penyelenggara haji di Arab Saudi.

Baca juga: Komisi VIII DPR Minta Kemenag Tak Larang WNI di Arab Saudi yang Ingin Haji

Mohamad Azmi Abdul Hamid dari badan amal Dewan Konsultatif Organisasi Islam Malaysia berujar, negara-negara Muslim seharusnya diizinkan untuk mengambil keputusan bersama, alih-alih diserahkan ke Riyadh.

"Sudah saatnya (kota suci Mekah dan Madinah) dikelola oleh dewan internasional yang diwakili oleh negara-negara Muslim," ungkapnya kepada AFP.

Keputusan membatasi kuota jemaah haji ini juga berisiko menuai kecaman dari komunitas Muslim garis keras, yang mementingkan agama di atas masalah kesehatan.

Terlepas dari kekecewaan itu, beberapa umat Muslim kini menantikan datangnya tahun 2021 dan berharap dapat menunaikan ibadah haji.

"Saya masih berharap bisa naik haji tahun depan, dan berdoa agar saya tetap sehat sampai saat itu," ucap Yahya.

Baca juga: Saudi Terapkan Pembatasan, Dua Kelompok Ini Diperbolehkan Ibadah Haji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com