RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi terancam membatalkan ibadah haji tahun ini, terkait kasus virus corona yang terus melonjak di negara tersebut.
Sementara itu negara-negara Muslim terus mendesak Riyadh segera memastikan apakah ibadah haji tahun ini akan tetap digelar pada akhir Juli atau dibatalkan.
Tahun lalu sekitar 2,5 juta umat Islam mengunjungi Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Para pengamat yang dihubungi oleh kantor berita AFP memperkirakan, tahun ini agenda haji akan batal.
Baca juga: Lockdown Dilonggarkan, Korban Meninggal Covid-19 di Arab Saudi Capai Lebih dari 1.000
Seorang pejabat Arab Saudi mengatakan kepada AFP, "Keputusan akan segera dibuat dan diumumkan."
Indonesia yang merupakan negara dengan populasi Muslim besar, telah menyatakan pembatalan keberangkatan jemaah haji 2020. Malaysia, Senegal, dan Singapura juga menempuh langkah serupa.
Namun banyak negara dengan populasi Muslim besar lainnya seperti Mesir, Maroko, Turki, Lebanon, dan Bulgaria mengatakan, mereka masih menunggu keputusan Riyadh.
Kemudian di negara-negara seperti Perancis, para pemuka agama telah mendesak umat Islam untuk menunda rencana ibadah haji mereka sampai tahun depan.
Akan tetapi keputusan untuk membatasi jumlah jemaah atau membatalkan ibadah haji juga berisiko memicu reaksi anggota garis keras Islam yang memprioritaskan agama di atas masalah kesehatan.
Baca juga: Senjata yang Menyasar Fasilitas MInyak Arab Saudi, Aramco, Berasal dari Iran
Seorang pejabat anonim di Asia Selatan yang dikutip AFP mengatakan, Arab Saudi mengulur waktu.
"Di menit terakhir jika Saudi berkata 'kami siap menggelar ibadah haji', (secara logistik) banyak negara tidak dalam kondisi siap" untuk berpartisipasi, katanya.
Jika ibadah haji 2020 dibatalkan, ini adalah kali pertama agenda rutin itu ditiadakan sejak kerajaan Arab Saudi berdiri pada 1932.
Baca juga: Pangeran Arab Saudi Ini Tewas Diduga akibat Covid-19
Saat wabah ebola dan MERS melanda, "Negeri Petrodollar" itu masih sanggu mengadakan ibadah haji.
Namun kini situasinya berbeda. Arab Saudi kewalahan mencegah penyebaran virus corona, dengan jumlah kasus yang terus melonjak tinggi sejak pelonggaran lockdown pada akhir Mei.
Di banyak rumah sakit, sumber-sumber yang dikutip AFP menerangkan, unit perawatan intensif dibanjiri pasien-pasien Covid-19, dan semakin banyak petugas medis yang tertular virus corona.
Total jumlah kasus kini mencapai lebih dari 130.000 dan angka kematian di atas 1.000 sejak Senin (15/6/2020).
Untuk mengatasinya, pemerintah menerapkan lockdown lagi di Jeddah yang merupakan pintu gerbang menuju Mekkah.
Baca juga: Semua Masjid di Arab Saudi Kembali Gelar Shalat Berjemaah mulai 31 Mei kecuali Mekkah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.