RIYADH, KOMPAS.com - Salah satu pangeran Arab Saudi, yaitu Pangeran Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdul Aziz Al Saud pada Kamis (11/6/2020) tewas diduga karena penyakit Covid-19 sebagaimana dilansir Middle East Monitor.
Kematiannya diumumkan oleh Pengadilan Kerajaan sebagaimana dilansir media Saudi Press Agency namun tidak menjelaskan penyebabnya.
Satu hari setelah kematian pangeran Saud itu, seorang sumber medis kerajaan Saudi mengungkapkan bahwa beberapa anggota kerajaan berada dalam perawatan di rumah sakit dan villa pribadi mereka setelah kesehatan mereka memburuk akibat virus corona.
Baca juga: Semua Masjid di Arab Saudi Kembali Gelar Shalat Berjemaah mulai 31 Mei kecuali Mekkah
Sebelumnya, New York Times telah melaporkan adanya 150 pangeran yang telah terkontaminasi Covid-19 termasuk Gubernur Riyadh, Faisal bin Bandar bin Abdul Aziz.
Namun entah bagaimana mantan kepala intelijen Saudi, Turki Al Faisal mengatakan angka sebenarnya kurang dari 20 orang.
Sementara itu, Dr Nezar Bahabri sebagaimana dilansir Saudi Leaks membenarkan bahwa ada lebih dari 1.200 kasus infeksi virus corona kritis dirawat di kerajaan itu menggunakan ventilator.
Baca juga: Semua Masjid di Arab Saudi Kembali Gelar Shalat Berjemaah mulai 31 Mei kecuali Mekkah
“Situasi di Jeddah dan Riyadh sangat memprihatinkan. Kami tidak mengharapkan kasus kritis mencapai angka ini, ”kata Bahabri dalam sebuah klip video.
Dia menambahkan, "Saya selalu optimis dan menyerukan agar tidak khawatir tentang peningkatan jumlah (kasus infeksi), tetapi saat itu jumlah kasus kritis tidak melebihi beberapa ratus orang."
Bahabri mengklaim lonjakan kasus kemungkinan terjadi dari peningkatan kontak sosial selama perayaan Idul Fitri pada 25 Mei.
Baca juga: Persiapan New Normal, Arab Saudi Akan Cabut Jam Malam Mulai 21 Juni
Dia mengatakan pasien yang dia monitor mengklaim gejala mereka mulai menjelang akhir Ramadhan dan hari-hari pertama Idul Fitri.
Kemarin Reuters melaporkan bahwa jumlah infeksi virus corona di negara kaya minyak itu telah mencapai 100.000 kasus dengan lebih dari 700 kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.