Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Pria Kulit Hitam Selamatkan Pria Kulit Putih dari Amukan Massa

Kompas.com - 15/06/2020, 11:47 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang pengunjuk rasa 'Black Lives Matter' kedapatan menggendong seorang pria kulit putih ke tempat aman setelah terjadi bentrokan antardemonstran di London.

Dia mengatakan dirinya dan temannya melakukan hal itu guna "mencegah seseorang tewas terbunuh"

Patrick Hutchinson mendapat pujian setelah fotonya memboyong seorang pria kulit putih, Sabtu (13/6/2020) lalu, menjadi viral.

Dia bercerita kepada BBC tentang cerita di balik foto tersebut. Menurutnya, situasi saat itu "tidak akan berakhir dengan baik" tanpa bantuan mereka.

"Saya menggendongnya ke tempat pemadam kebakaran dan menggiringnya keluar," katanya.

Baca juga: Demo George Floyd, 5 Patung Tokoh Dunia Ini Dirusak Massa dan Ada yang Dibuang

Sejumlah aksi damai anti-rasisme berlangsung di London dan sejumlah kota lainnya di Inggris, Sabtu (13/6/2020) lalu.

Tapi kelompok-kelompok lain, termasuk aktivis sayap kanan, juga ikut berkumpul di ibu kota. Lebih dari 100 orang ditangkap setelah aksi berujung ricuh, dan polisi mendapat serangan.

Berbicara tentang foto tersebut, Hutchinson mengatakan, "Kami melakukan apa yang seharusnya kami lakukan. Kami mencegah seseorang tewas terbunuh."

Dalam peristiwa itu, pelatih fisik privat yang telah menjadi seorang kakek ini sedang berkumpul bersama teman-temannya ketika salah seorang dari mereka melihat keributan di sebuah tangga dekat Southbank Centre, kawasan Waterloo.

"Lelaki itu terkapar di atas lantai, dan sekelompok orang ini [merujuk pada teman-temannya] bergegas masuk, mencegah agar dia tidak diinjak-injak.

"Mereka membentuk pagar penghalang di sekelilingnya, dan saya adalah orang terakhir yang masuk. Saya memboyongnya ke tempat pemadam kebakaran dan menggiringnya keluar bersama orang-orang di sekitar saya. Mereka melindungi saya dan pria ini dari amukan."

Baca juga: Cegah Kasus George Floyd Terulang, New York Larang Polisi Pakai Chokehold

Dia mengatakan, orang-orang masih berusaha untuk memukul lelaki tersebut saat dia digotong meninggalkan tempat kejadian.

"Saya hanya memikirkan seorang manusia tergeletak di atas lantai. Itu tidak akan berakhir dengan baik, jika kita tidak turun tangan," kata Hutchinson. "Saya tak punya pikiran macam-macam, selain untuk menyelamatkan."

Ribuan individu telah turun ke jalan di berbagai kota di dunia setelah seorang pria Afrika-Amerika, George Floyd, tewas bulan lalu. Sebelum tutup usia, lehernya ditekan dengan lulut seorang polisi selama sembilan menit.

Empat polisi yang terlibat, sudah dipecat dan didakwa atas kematian George Floyd.

Baca juga: Demo George Floyd, Patung Christopher Columbus di Boston Dipenggal

Dalam wawancara terpisah dengan Channel 4 News, Hutchinson mengatakan bahwa George Floyd masih bisa hidup sampai hari ini, jika ada polisi lain ikut campur menghentikan aksi kekerasan empat polisi terhadap Floyd. Hal serupa yang telah Hutchinson dan teman-temannya lakukan, Sabtu kemarin.

Pierre Noah adalah pengunjuk rasa yang ikut membantu Hutchinson menyelamatkan pria kulit putih selama bentrok antara pengunjuk rasa terjadi.

Noah, yang bekerja sebagai pengawal, mengatakan kepada BBC, "Saya telah menyelamatkan dua nyawa di sana. Saya menyelamatkan seorang lelaki yang sudah terdesak dan babak belur. Dan saya juga menyelamatkan anak-anak muda yang menyerangnya dari hukuman seumur hidup."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com