BERLIN, KOMPAS.com - Banyak orang kini mulai kembali pada aktivitas bersepeda karena sepeda dianggap sebuah moda transportasi yang lebih aman digunakan di tengah pandemi Covid-19.
Pemerintah di Jerman misalnya, merespons fenomena positif ini dengan membuat jalur sepeda 'dadakan' atau pop-up bike lane. Sebuah tren baru berkelanjutan yang lahir akibat pandemi dan bisa menjaga praktik social distancing.
Tidak hanya di Jerman, pop-up bike lane juga telah diterapkan dengan cepat di berbagai kota di dunia dari Berlin dan Bogota sampai ke Brussel dan Budapest.
Baru-baru ini, dilansir situs web Serikat Pesepeda Internasional (UCI), pada 14 Mei lalu, Ramboll Smart Mobility menyelenggarakan sebuah webinar yang mana kota Berlin, Badan Transportasi Selandia Baru dan DG Move Eropa akan membagi pada otoritas publik dalam berbagai level yang berbeda agar dapat menerapkan jalur sepeda.
Baca juga: Atasi Covid-19, Sejumlah Negara Berlomba Perluas Jalur Sepeda dan Pejalan Kaki
BERLIN
Di Kota Berlin, Jerman, terutama di sebuah distrik yang paling padat penduduknya di Kreuzberg, merupakan kota pertama yang menerapkan pop-up bike lane sebagai reaksi yang lebih efisien terhadap pola mobilitas yang berkembang akibat pandemi Covid-19.
Kota itu telah membagi saran dan panduan praktis kepada kota lainnya untuk mempelajari bagaimana merencanakan infrastruktur sementara yang aman, yang bisa diterapkan hanya dalam 10 hari.
Di Bogota, jalur sepeda sepanjang 76 kilometer telah dibuat sementara dengan menggunakan pembatas yang terbuat dari traffic cone atau kerucut lalu lintas.
Pop-up bike lane dibuat untuk mengurangi kemacetan pada transportasi umum dan meningkatkan kualitas udara. Jalur sepeda itu kemudian diperpanjang menjadi lebih dari 600 kilometer.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Bersepeda Jadi Pilihan Baru Latihan Atlet
BRUSSEL
Di Kota Brussel, Belgia, telah menjadikan pusat kota sebagai zona prioritas pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Mobil, trem, bus dibatasi kecepatannya hingga 20 kilometer per jam. Mereka juga berupaya menerapkan 40 kilometer jalur sepeda tambahan untuk memastikan lebih sedikit orang yang menggunakan transportasi umum sebagai aturan terbatas merasa lebih rileks.
PERANCIS
Ada pun di Perancis, pemerintahnya mengumumkan rencana mereka untuk memberi dana sebanyak 20 juta Euro (sekitar Rp 318 miliar) untuk memperbaiki sepeda, memasang tempat parkir sepeda sementara dan membiayai sesi latihan bersepeda.
Semuanya untuk memastikan bahwa sepeda memainkan peran penting dalam periode pasca-lockdown akibat pandemi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.