Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembaki Masjid dan Bunuh Saudara Tiri, Pria Norwegia Merasa Tidak Bersalah

Kompas.com - 08/05/2020, 21:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

OSLO, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan saudara tiri dan penembakan masjid di Norwegia mengaku dirinya tidak bersalah.

Pria Norwegia yang yang menjadi pelaku penembakan masjid di dekat Oslo tahun lalu itu, mengatakannya dalam persidangan yang dimulai Kamis (7/5/2020).

Pantauan dari jurnalis AFP mengungkapkan Philip Manshaus (22) yang mengenakan setelan jas hitam dan kemeja putih berdasi tiba di depan pengadilan di luar Oslo.

Baca juga: Penembakan Terburuk dalam Sejarah Kanada Dipicu Pertengkaran Pelaku dan Pacar

Pelaku penembakan masjid ini membuat tanda "OK" dengan tangannya ketika masuk, yang digunakan oleh beberapa orang untuk menandakan supremasi kulit putih.

Manshaus diadili atas tuduhan pembunuhan dan melakukan aksi teror.

Ia ditangkap pada 10 Agustus 2019, usai melepaskan serangkaian tembakan di masjid Al-Noor di pinggiran Baerum, Oslo.

Baca juga: Sangat Jarang, Inilah 7 Penembakan Massal yang Pernah Terjadi di Kanada

Saat menjalankan aksinya, Manshaus mengenakan rompi anti peluru dan helm yang dilengkapi kamera.

Hanya 3 jemaah di masjid saat itu, dan tidak ada cedera serius setelah aksi Philip Manshaus digagalkan seorang pria 65 tahun.

Menurut lembar tuduhan, tujuan Manshaus adalah untuk "membunuh sebanyak mungkin umat Muslim."

Baca juga: Update: Korban Tewas Penembakan Kanada Bertambah Jadi 16 Orang

Jasad saudara tirinya yang berusia 17 tahun kemudian ditemukan di rumah mereka.

Keterangan dari polisi menyebutkan, saudara tiri bernama Johanne Zhangjia Ihle-Hansen yang diadopsi dari China oleh pasangan ayahnya, dibunuh dengan empat peluru bersarang di tubuhnya.

Manshaus mengakui fakta-fakta yang dibeberkan dari kasus ini, tapi ia mengaku tidak bersalah, mengklaim tindakannya dilakukan karena "keharusan".

Media Norwegia melaporkan bahwa Manshaus tidak menunjukkan penyesalan di ruang sidang.

Justru, ia menyatakan penyesalan karena "tidak dapat menimbulkan kerusakan lebih banyak."

Baca juga: Penembakan Kanada Tewaskan 10 Orang, Pelaku Menyamar Jadi Polisi

Motif penembakan Norwegia oleh Manshaus adalah rasialis dan terinspirasi oleh serangan di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret 2019. Brenton Tarrant saat itu menewaskan 51 orang dalam penembakan di 2 masjid.

Tarrant mengaku ia terinspirasi pleh Anders Behring Breivik dari Norwegia, yang pada Juli 2011 membunuh 77 orang dalam ledakan bom truk di dekat kantor pemerintah di Oslo.

Selain itu, ia juga melakukan penembakan di sebuah kamp pemuda Partai Buruh di Pulau Utoya.

Baca juga: Virus Corona, Selandia Baru Batalkan Setahun Peringatan Penembakan Christchurch

Dilansir dari AFP Kamis (7/5/2020), proses peradilan Manshaus akan berlangsung hingga 26 Mei.

Ia terancam hukuman 21 tahun penjara jika terbukti bersalah, tetapi kejaksaan mengatakan belum memutuskan untuk meminta hukuman penjara.

Baca juga: Dua Minggu Lockdown, Penegak Hukum Nigeria Tembak Mati 18 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com