Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kim Jong Un Meninggal, Apa yang Akan Terjadi pada Dirinya dan Korea Utara?

Kompas.com - 27/04/2020, 20:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Partai itu mempertahankan kontrol ketat atas negara, melalui slogan "Pemikiran Tunggal", di mana diprediksi tidak akan ada yang bergejolak.

Andrei Lankov dari Korea Risk Group menerangkan, para jenderal dan politisi berpengaruh Korut takkan mulai bertarung memperebutkan kekuasaan.

"Mereka akan menerima pemimpin baru yang besar kemungkinan berasal dari keluarga Kim," terang Lankov.

Baca juga: Indahnya Wonsan, Kabarnya Tempat Istirahat Kim Jong Un

Siapa saja kandidatnya?

Kim diketahui mempuyai tiga anak, dengan salah satunya perempuan. Namun, mereka masih terlalu muda untuk menjadi Pemimpin Korea Utara.

Adik sekaligus penasihatnya, Kim Yo Jong, menjadi calon terkuat. Sebab, dia sudah menjadi perwakilan negara komunis itu dalam berbagai kesempatan.

Antara lain tampil mewakili kakaknya dalam upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, di Februari 2018.

Kemudian dia mendampingi sang kakak ketika menemui Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, maupun Presiden AS Donald Trump di tahun yang sama, 2018.

Baca juga: Mengenal Kim Yo Jong, Perempuan Pemoles Citra Kim Jong Un

Dia merupakan salah satu anggota Dewan Politbiro Partai Buruh. Namun, nilai konservatif Korea Utara diprediksi bakal menjadi batu penghalang.

Saudara tiri Kim, Kim Jong Nam, yang disebut berpotensi lebih kuat lagi, tewas dibunuh oleh racun saraf di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2017.

Sementara kakak kandung Kim, Kim Jong Chol, tidak dianggap sebagai calon karena dilaporkan tak tertarik terjun ke dunia politik.

Kandidat lain, namun peluangnya kecil, adalah istri Kim, Ri Sol Ju, yang mendapatkan gelar sebagai Ibu Negara pada 2018.

Baca juga: Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Dinilai Bisa Lebih Kejam dari Sang Kakak

Apakah ada kandidat lain?

Kim Pyong Il, paman Kim Jong Un dan saudara tiri Kim Jong Il, merupakan diplomat kelas berat yang sudah bertugas di negara Eropa Timur.

Tetapi, kabarnya tak diketahui sejak dia ditarik dari negara terakhir tempatnya bertugas, Ceko, pada 2019 ke Pyongyang.

Foto yang dirilis pada 27 April 2018 memperlihatkan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani buku tamu di sebelah adik sekaligus penasihatnya, Kim Yo Jong, di desa perbatasan terpercaya Panmunjeom, Korea Selatan.AP/Korea Summit Press Pool Foto yang dirilis pada 27 April 2018 memperlihatkan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani buku tamu di sebelah adik sekaligus penasihatnya, Kim Yo Jong, di desa perbatasan terpercaya Panmunjeom, Korea Selatan.

Bagaimana kandidat dari luar Keluarga Kim?

Dia mempunyai orang kepercayaan lain bernama Marsekal Madya Choe Ryong Hae, yang saat adalah Wakil Ketua Pertama Dewan Urusan Negara.

Choe merupakan salah satu tokoh terkuat di Korea Utara, dan diyakini berhubungan dengan dinasti Kim melalui jalur pernikahan.

Baca juga: Profil Kim Yo Jong, Calon Penerus Dinasti Kim jika Kim Jong Un Meninggal

Menurut pemberitaan media Korea Selatan, meski tak terkonfirmasi, suami Kim Yo Jong disebut merupakan putra dari Choe.

Apa yang akan terjadi dengan jenazah Kim Jong Un jika meninggal?

Baik dua Kim pendahulu jenazahnya dibalsem, dan kemudian dibaringkan di Istana Peringatan Kumsusan, kompleks mausoleum di luar Pyongyang.

Kim Jong Un kemudian akan menjalani prosesi demikian jika meninggal, sebelum Korut mengadakan upacara pemakaman baginya, sekitar 10 hari setelah dia wafat.

Baca juga: Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong yang Dihormati dan Ditakuti di Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com