Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Redam Covid-19 Tanpa Kematian, Vietnam Longgarkan Social Distancing

Kompas.com - 25/04/2020, 12:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

HANOI, KOMPAS.com - Vietnam longgarkan aturan social distancing mulai Kamis (24/4/2020), setelah melihat keberhasilan nyata dalam meredam Covid-19.

Dilansir dari AFP, para ahli menunjuk tanggapan tegas yang meliputi karantina massal dan pelacakan kontak yang ekspansif, menjadi kunci mengendalikan corona di Vietnam.

Meski berbatasan langsung dengan China, Vietnam hanya mencatatkan 268 kasus virus corona dan tanpa korban meninggal, menurut penghitungan resmi yang dikutip AFP.

Meski angka pengujian Covid-19 di Vietnam relatif rendah dan para ahli memperingatkan Kementerian Kesehatan pemerintah yang otoriter adalah satu-satunya sumber data, mereka juga percaya tidak banyak alasan untuk tidak memercayai pemerintah Vietnam.

Baca juga: 7 Hari Nol Kasus Baru Covid-19, Vietnam Longgarkan Lockdown

Vietnam merupakan salah satu negara pertama yang melarang penerbangan dari dan ke China pada awal Februari, ketika negara itu baru memiliki lebih dari selusin kasus.

Kemudian cara Vietnam tangani Covid-19 berikutnya adalah desa-desa dengan 10.000 penduduk yang dekat dengan ibu kota Hanoi ditempatkan dalam karantina. Ada juga pelacakan kontak yang agresif.

Seorang warga Hanoi berusia 72 tahun menggambarkan bagaimana ia dan tim di masyarakatnya ditugaskan untuk menangani kasus-kasus yang dicurigai.

"Kami mendatangi setiap gang, mengetuk setiap pintu," kata Nguyen Trinh Thang kepada AFP.

"Kami mengikuti panduan dari pemerintah kami bahwa 'memerangi pandemi seperti memerangi musuh kami'."

Baca juga: Cara Vietnam Menekan Facebook dan Instagram agar Manut, Bukan Diblokir

Keberhasilan Vietnam dalam meyakinkan masyarakat untuk bekerja sama telah menjadi kunci, menurut Takeshi Kasai Direktur Regional Organisasi Kesehatan Pasifik Barat.

"Mereka benar-benar melakukan bagian mereka," katanya pada awal pekan ini seraya menambahkan dia percaya sekitar 80.000 orang mematuhi karantina.

"Saya pikir itulah alasan mengapa mereka dapat terus menjaga jumlah (kasus) kecil."

Sekarang hampir tidak ada penerbangan internasional yang tiba di Vietnam, dan negara itu telah di-lockdown sebagian sejak awal April.

Jalanan di Hanoi - yang biasanya dibanjiri dengan sepeda motor, turis, dan pedagang - kini sangat sepi, kecuali antrean yang terlihat di ATM beras.

Baca juga: Umumkan Seluruh Penderita Virus Corona Sembuh, Apa Tips Vietnam?

Kontrol ketat tampaknya telah membuahkan hasil. Setelah melaporkan tidak ada infeksi baru untuk hari keenam secara beruntun pada Rabu (22/4/2020), pemerintah mengatakan beberapa toko dan layanan akan diizinkan buka lagi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Tawaran ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Tawaran ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com