Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Putus Rantai Covid-19, Singapura Karantina Total Pekerja Asing dari Asrama

Kompas.com - 22/04/2020, 12:00 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Singapura memperketat kebijakan untuk memutus rantai persebaran virus corona di antara para pekerja asing yang tinggal di asrama.

Mulai hari ini, Rabu (22/04/2020), seluruh pekerja asing berjumlah sekitar 200,000 yang tinggal di asrama diwajibkan berhenti bekerja.

Pekerja asing ini didominasi pekerja konstruksi yang berperan penting membangun rumah susun, MRT, rumah sakit, dan bangunan pencakar langit Singapura.

Selain itu pekerja asing ini juga dikarantina total yang berarti mereka tidak diizinkan meninggalkan asramanya. Makanan mereka dan keperluan lainnya akan disediakan oleh pengelola asrama.

Sebagian dari pekerja asing yang sehat yaitu sebanyak 10.000 orang juga telah dipindahkan sementara waktu untuk tinggal di hotel, apartemen kosong, kamp militer, dan akomodasi terapung.

Baca juga: Covid-19 Melonjak Drastis, Singapura Perpanjang Lockdown Parsial sampai 1 Juni

Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam pidato televisinya kemarin Selasa (21/4/2020) menekankan kasus persebaran Covid-19 di asrama pekerja asing sangat serius dan menyatakan pemerintahannya akan mengobati dan menjaga pekerja asing seperti warga Singapura.

"Singapura akan menjaga kesehatan dan kesejahteraan kalian. Pemerintah akan bekerjasama dengan perusahaan untuk memastikan gaji kalian tetap terbayar dan kalian dapat mengirimkan uang ke keluarga di negara masing-masing," ucap Lee.

Mayoriras pekerja asing yang berasal dari Bangladesh dan India ini adalah pencari nafkah tunggal keluarga di mana istri dan anak mereka sangat bergantung terhadap gaji yang diterima suaminya di Singapura.

Kisaran gaji mereka adalah 430 dollar Singapura (sekitar Rp 4,7 juta)

Menghadapi bulan suci Ramadan yang tinggal hitungan hari, Menteri Tenaga Kerja Josephine Teo juga meminta pekerja tidak cemas.

Kementerian akan berkoordinasi dengan pengelola asrama untuk memastikan ketersediaan makanan terutama ketika sahur.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Singapura Capai 1.000 Lebih untuk Pertama Kali

Meledaknya kasus pekerja asing asrama

Keputusan untuk merumahkan pekerja asing ini tidak terhindarkan lagi karena terus melonjaknya angka infeksi dari kelompok ini termasuk di lokasi konstruksi tempat mereka bekerja.

70 persen dari pasien Covid-19 Singapura adalah pekerja asing dari asrama. Jumlah pasien Covid-19 di Singapura berdasarkan data terakhir hampir mendekati 10.000 yaitu sebanyak 9.125 pasien.

Kondisi tempat tinggal yang ramai dan kurang bersih di mana minimal satu kamar diisi 12 pekerja menjadi salah satu faktor meledaknya klaster Covid-19 pekerja asing.

Tidak ketinggalan para pekerja ini juga kerap memasak dan bersosialisasi di dapur umum asrama.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com