KOMPAS.com - Seekor lumba-lumba ditemukan mati, yang ternyata merupakan lumba-lumba paling kesepian di dunia.
Lumba-lumba bernama Honey dari jenis hidung botol itu itu mati setelah 2 tahun hidup sendirian di akuarium Jepang.
Baca juga: Kabar Baik Covid-19: 582.195 Orang Sembuh | Uji Coba Remdesivir ke Monyet Sukses
Sementara itu di Australia, 2 pelajar China menderita tindak diskriminasi rasial. Mereka dipukuli dan diusir "kembali ke China".
Peristiwa ini terjadi di sepanjang Elizabeth Street menuju Woolworths. Korban adalah pelajar di Universitas Melbourne berusia 18 dan 20 tahun.
Berikut adalah rangkuman dari 4 berita terpopuler di kanal global sepanjang Sabtu (18/4/2020) hingga Minggu (19/4/2020).
Honey, lumba-lumba yang sempat dijuluki paling kesepian di dunia, dilaporkan mati setelah dua tahun hidup sendiri di akuarium Jepang.
Kisah itu dimulai pada Oktober 2018, ketika aktivis binatang setempat menunjukkan lumba-lumba jenis hidung botol berenang di kolam yang sudah ditinggalkan.
Dalam perkembangannya, video itu direkam menggunakan drone di Akuarium Taman Laut Inubosaki di Choshi, Prefektur China, beberapa bulan setelah ditutup.
Apa penyebab Honey mati? Anda bisa membaca artikel selengkapnya di sini.
Pelajar internasional beretnis Tionghoa yang diserang oleh seorang asing di pusat wilayah bisnis (CBD) Melbourne mengatakan, mereka diusir dari Australia.
Orang asing itu berkata, "Keluarlah kamu dari negara kami!"
Dua pelajar perempuan asal China pada Rabu (15/4/2020) sekitar pukul 17.30 waktu setempat sedang berjalan kaki di sepanjang Elizabeth Street menuju Woolworths.
Mereka berhadapan dengan sebuah kelompok yang terdiri dari dua perempuan berusia 20-an dan seorang pria.
Lantas bagaimana kelanjutan dari kasus pemukulan itu? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Singapura kembali mencatatkan jumlah kasus harian tertinggi Covid-19 dengan mengumumkan 942 kasus baru pada Sabtu (18/4/2020).