Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Minta Pemerintah Rusia Bisa Ramal Jumlah Kasus Harian Covid-19

Kompas.com - 18/04/2020, 19:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemerintahannya bisa memberikan perkiraan harian penyebaran Covid-19.

Perintah ini diberikan setelah Rusia mencatat hampir 5.000 kasus baru dalam sehari.

Kasus virus corona di Rusia mulai meningkat tajam pada April, setelah melaporkan infeksi yang jauh lebih sedikit daripada banyak negara Eropa Barat pada tahap awal wabah.

Baca juga: Kasus Virus Corona di Rusia Meningkat, Putin Isyaratkan Kirim Militer

Dilansir dari Reuters, pada Sabtu (18/4/2020) penghitungan resmi kasus Covid-19 di Rusia adalah 36.793.

Rusia juga mencatatkan kenaikan kasus harian tertinggi yakni 4.785 kasus dalam semalam, sedangkan jumlah korban meninggal bertambah 40 orang menjadi 313.

Pemerintah harus "memberikan prognosis jangka pendek dari jumlah warga negara yang mungkin tertular penyakit menular baru (Covid-19)" dan melaporkan perkiraannya setiap hari, menurut perintah yang diterbitkan di situs web Kremlin.

Baca juga: Putin Naikkan Gaji Petugas Medis Garda Depan Covid-19 Setara Militer

Di Moskwa yang berpenduduk 12,7 juta orang dan menjadi pusat penyebaran virus corona di Rusia, jumlah kasusnya bertambah 2.649 sehingga melonjak jadi 20.574.

Ibu kota Rusia itu juga menyumbang separuh dari kematian baru yang dilaporkan pada Sabtu.

Namun Wali Kota Moskwa Sergei Sobyanin mengatakan, langkah-langkah penguncian yang mulai diterapkan pada Maret kini membuahkan hasil.

Baca juga: Semangati Boris Johnson Sembuh, Putin: Kuncinya Optimis dan Selera Humor

"Tingkat penyakit di kota ini tumbuh tetapi tidak secara eksponensial, dan jauh dari skenario terburuk," tulis Sobyanin di situs webnya.

"Seminggu yang lalu, institusi medis Moskwa bekerja pada batasnya. Hari ini, mereka telah beralih ke mode yang lebih normal dengan stok kapasitas yang baik," lanjut Sobyanin.

Awalnya dinyatakan pada 30 Maret, lockdown melarang penduduk meninggalkan rumah kecuali untuk membeli makanan atau obat-obatan, mendapatkan perawatan medis mendesak, atau mengajak anjing berjalan.

Baca juga: Pejabat Korut: Sebenarnya Ada Kasus Covid-19 di Sini, tapi...

Pihak berwenang juga meluncurkan sistem izin perjalanan yang efektif mulai 15 April.

Sobyanin pada Sabtu mengatakan, pihak berwenang akan menggunakan kamera lalu lintas untuk menangkap pengemudi yang bepergian tanpa izin.

Otoritas dan pemuka agama pun telah mendesak umat Kristen Ortodoks untuk tetap di rumah selama akhir pekan Paskah.

Namun seorang pemuka agama senior pada Sabtu mendesak polisi agar bersikap lunak terhadap warga yang masih berusaha ke gereja.

Baca juga: Tingkat Penularan Covid-19 di Australia: Dari 10 yang Positif, Kini Hanya Bisa Menulari Lima Orang Lainnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com