Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, PM Selandia Baru Umumkan Potong Gaji 20 Persen Selama 6 Bulan

Kompas.com - 15/04/2020, 22:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan dia dan kabinetnya melakukan pemotongan gaji sebesar 20 persen selama enam bulan ke depan.

Ardern mengatakan, langkah itu diambil pemerintah di tengah bergulirnya wabah virus corona yang sudah menjangkiti dua juta orang di seluruh dunia.

Dalam konferensi pers, Jacinda Ardern menuturkan dia memahami warga Selandia Baru ada yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Virus Corona, Selandia Baru Batalkan Setahun Peringatan Penembakan Christchurch

Dia juga memahami jika ada masyarakat Negeri "Kiwi" yang terkena pemotongan gaji dan begitu bergantung dari pemasukan itu, dilansir CNN Rabu (15/4/2020).

"Hari ini, saya mengumumkan diri saya, para menteri, dan pejabat publik lainnya akan menerima pemotongan 20 persen selama 6 bulan ke depan," kata dia.

PM Selandia Baru berusia 39 tahun itu menjelaskan, pemotongan gaji itu tak akan memengaruhi kebijakan fiskal. Menyiratkan kepemimpinan dari kabinetnya.

Wellington menuai pujian karena aksi cepat mereka begitu virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu merebak dan menginfeksi dunia.

Ardern langsung menutup perbatasan negaranya bagi turis asing pada 19 Maret, dan mengumumkan lockdown selama empat pekan pada 23 Maret.

Berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, negara itu melaporkan 1.386 kasus virus corona, dengan sembilan korban meninggal.

Pekan lalu, dia menyatakan memperketat aturan perbatasan, dan menyasar juga warganya yang baru saja pulang dari luar negeri.

Melalui peraturan baru tersebut, setiap warga Negeri "Kiwi" diharuskan mengarantina selama dua pekan di fasilitas yang disetujui pemerintah.

Selandia Baru saat ini sudah setengah jalan dalam penerapan masa karantina wilayah, dengan Jacinda Ardern menyebut dia tak akan terburu-buru mencabutnya.

Dia menerangkan di tengah ancaman terbesar umat manusia dalam 100 tahun terakhir, negaranya tetap tenang mengimplementasikan pertahanan.

"Kalian-lah yang membuat keputusan ini. Kita bisa saling melindungi. Kalian bisa melindungi banyak nyawa. Seperti yang saya katakan, ini akan menjadi maraton," ujar dia.

Baca juga: Turis Asing Dilarang Masuk Selandia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com