Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Ekonomi AS Pasca Covid-19, "Melambung Seperti Roket"

Kompas.com - 13/04/2020, 14:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON, DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim ekonomi AS akan melambung "seperti roket" begitu pandemi virus corona berakhir.

Trump tidak menghadiri rapat hariannya tentang virus corona Gedung Putih pada Sabtu Paskah (11/4/2020) bersamaan dengan angka kematian tertinggi di AS akibat virus corona.

Tapi Trump hadir dalam acara Justice with Judge Jeanine yang tayang di Fox News pada Sabtu malam dan mengklaim bahwa ekonomi negara AS akan menghadapi "gelombang luar biasa" setelah penutupan dibuka.

Pembangunan ekonomi ini dianggap Trump untuk menghormati mereka yang telah tiada.

Baca juga: Lockdown Virus Corona Berujung Kepanikan, Mendagri Turki Mundur

"Kami akan melakukannya, akan menjadi gelombang yang luar biasa. Saya pikir ini akan menjadi seperti roket. Saya benar-benar percaya itu," kata presiden kepada pembawa acara Jeanine Pirro.

"Kita harus melihat apa yang terjadi. Ada banyak hal yang terjadi, tetapi dengan semua itu, kita masih harus mengingat semua orang yang telah tiada akibat wabah ini."

Di sisi lain, Trump menambahkan bahwa pemerintah AS merespons "dengan cara yang benar" dan mengklaim jumlah korban jiwa akan jauh lebih tinggi seandainya langkah-langkah menjaga jarak sosial atau social distancing tidak dilaksanakan.

Trump menambahkan bahwa orang Amerika "telah melalui banyak hal."

Baca juga: AS Uji Coba Obat Avigan Jepang untuk Pengobatan Covid-19

"Kami akan kembali lebih besar dan lebih baik dan lebih kuat dari sebelumnya, Anda akan menyaksikan," imbuhnya.

Trump telah mengatakan pada bulan lalu bahwa dia ingin membuka kembali negara itu ketika Paskah tiba, tetapi kemudian dia memperpanjang pedoman jarak sosial sampai 30 April.

Pada Sabtu, dia menulis di Twitter bahwa dia akan mengikuti layanan Minggu Paskah secara daring.

Dalam pengarahannya terkait berita harian virus corona di Gedung Putih pada Jumat, dia mengatakan akan mencari tahu kapan harus membuka kembali negara itu dan (hal tersebut) akan menjadi "keputusan terbesar yang pernah dibuat oleh Trump."

Dia menambahkan bahwa dewan baru, yang terdiri dari dokter dan pakar bisnis, akan mengarahakannya untuk membantunya membuat keputusan itu.

Baca juga: Stigma dan Mitos Sebabkan Orang Afrika-Amerika Rentan Terkena Covid-19

Tim itu akan memainkan peran tetapi pada akhirnya, Trump menganggap dirinyalah yang harus membuat keputusan.

"Saya ingin membukanya (penutupan) sesegera mungkin. Negara ini dimaksudkan untuk terbuka dan bersemangat dan hebat, bukan seperti di negara lain, you know, tetap tinggal (di rumah)."

AS memiliki lebih dari 530.000 kasus infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi, penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan mencatat lebih dari 20.600 kematian berdasarkan angka terbaru dari Universitas Johns Hopkins.

Kabar baiknya, sebanyak lebih dari 32.000 orang dinyatakan telah pulih.

Baca juga: Lika-liku Boris Johnson: Dari Kontroversi Herd Immunity hingga Berjuang Lawan Covid-19 di RS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com