Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown Virus Corona Berujung Kepanikan, Mendagri Turki Mundur

Kompas.com - 13/04/2020, 13:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengundurkan diri, buntut penerapan lockdown virus corona yang berujung kepada kepanikan.

"Kepada negaraku, yang tak ingin aku sakiti, dan presiden kami, yang saya yakini, saya meminta maaf," ujar Soylu setelah mengumumkan pengunduran dirinya.

Pada Jumat malam waktu setempat (10/4/2020), kementerian dalam negeri mengumumkan adanya lockdown mencegah penyebaran virus corona selama 48 jam.

Baca juga: Beralkohol Tinggi, Parfum Jadi Senjata Turki Atasi Virus Corona

Aturan itu bakal diterapkan di 30 kota besar seluruh Turki. Tetapi, pengumuman tersebut baru diumumkan dua jam sebelum diterapkan.

Dilansir AFP Minggu (10/4/2020), pengumuman itu tak pelak menimbulkan kepanikan, dengan masyarakat mengabaikan aturan pembatasan sosial.

Pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan langsung menuai kritikan dari oposisi di media sosial, karena dianggap membahayakan nyawa ribuan orang.

Menanggapi kekacauan pada Jumat, mendagri 50 tahun itu mengatakan, instruksi untuk menerapkan karantina wilayah datang dari Erdogan.

Tetapi pada Minggu, Soylu langsung menyatakan dia menerima "segala tanggung jawab", dan menekankan aturan itu diberlakukan demi "kebaikan bersama".

Adapun penutupan itu dilaporkan disudahi pada Minggu, pukul 21.00 waktu setempat.

Hampir 57.000 orang terinfeksi dengan Covid-19, dengan 1.200 di antaranya meninggal, berdasarkan data terbaru dari kementerian kesehatan.

Soylu mengemban jabatan sebagai Mendagri Turki pada Agustus 2016, atau satu bulan setelah kudeta berdarah untuk menggulingkan Erdogan.

Menteri yang terkenal berkomentar pedas itu memimpin pembersihan pasca-kudeta, berujung pada penahanan puluhan ribu orang, termasuk jurnalis dan oposisi pro-Kurdi.

Baca juga: Update Virus Corona: 412.049 Orang Sembuh | Beijing Buka Sekolah Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com