Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Di Australia, Dompet Dhuafa Bagi-bagi Makanan ke Ratusan Tunawisma

Kompas.com - 11/04/2020, 16:49 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lembaga amal Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan berupa paket makanan kepada tunawisma di Australia. 

Aksi yang menjadi bagian dari program Cegah Tangkal atau Cekal, tersebut merupakan bentuk dukungan antara sesama manusia yang kini tengah menghadapi gempuran pandemi virus Covid-19.

Adapun pembagian bantuan feeding homeless dilakukan oleh 25 relawan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Australia. Mereka membagikan 300 paket makanan kepada para tunawisma yang berlokasi di Martin Place dan Sydney Central.

Para penerima bantuan tentu sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, mengingat pandemi virus Corona menimbulkan efek domino pada sektor perekonomian Australia.

Baca juga: Program Tak Rela Lapar Dompet Dhuafa Sasar 1 Juta Jiwa Terdampak Covid-19

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/4/2020), saat ini ada sekitar 116.000 tunawisma di Australia. Jika merujuk ABS Census of Housing and Population 2016, angka ini meningkat 13,7 persen dalam lima tahun terakhir.

“Mereka adalah kelompok yang sangat rawan, terutama dalam hal kesehatan. Apalagi dalam kondisi wabah Corona seperti saat ini," ujar Ali Zaenal, Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Australia.

Maka dari itu, lanjut Ali, Dompet Dhuafa Australia berinisiatif untuk membantu dan menampilkan dukungan kepada mereka melalui program feeding homeless.

Soal bantuan, ia menambahkan, program tersebut akan terus bergulir. Bentuknya bukan hanya makanan, tapi juga selimut menjelang musim dingin nanti.

Baca juga: WNI di Australia Bantu Ringankan Kesulitan akibat Wabah Covid-19

Di lain sisi, salah satu relawan Dompet Dhuafa Australia Ilma Fitsannisa Zette yang ikut dalam aksi tersebut mengaku mendapat pengalaman tersendiri saat membagikan bantuan.

“Menikmati hingar bingar kota di negara maju sering kali membuat saya merasa bahwa 'semuanya baik-baik saja'. Namun, kemiskinan nyatanya masih menjadi tantangan bagi banyak orang," ujarnya.

Oleh karenanya, Feeding Homeless inisiasi Dompet Dhuafa Australia itu, kata dia memberinya kesempatan dan pelajaran untuk tetap peka.

"Ya, peka terhadap kemanusiaan di manapun kita berada," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com