Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Tuntut Kepala WHO Minta Maaf, Ada Apa?

Kompas.com - 09/04/2020, 14:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan menuntut Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, untuk meminta maaf.

Penyebabnya, Tedros meluncurkan tuduhan bahwa Taiwan sudah melancarkan serangan personap terhadap dia dan organisasinya selama wabah virus corona.

Dalam konferensi pers Rabu (8/4/2020), Tedros menyerukan adanya persatuan setelah Presiden AS Donald Trump mengkritik dan mengancam memotong dana WHO.

Baca juga: Trump Keluhkan WHO yang Terlalu Condong ke China

Setelah itu sepanjang jumpa pers, dia mengklaim pelecehan, termasuk penghinaan rasialis, dia terima sejak virus corona merebak.

Tedros berusaha menghindari penyebutan nama Trump. Tetapi dia mengklaim bahwa penghinaan yang dia terima berasal dari Taiwan.

"Tiga bulan lalu, serangan ini datang dari Taiwan," kata Tedros kepada awak media di Jenewa, menyebut kritikan dan penghinaan daring.

Dikutip AFP Kamis (9/4/2020), dia menyebut serangan itu sebenarnya diketahui oleh kementerian luar negeri. Tetapi mereka menjaga jarak.

"Mereka bahkan mulai melancarkan kritik di tengah segala penghinaan yang saya terima. Tetapi saya tidak terima," ujar Tedros.

Baca juga: Trump Ancam Potong Anggaran WHO, Apa Sebabnya?

Tak pelak, komentar Tedros itu langsung memantik kemarahan dari negara yang berbatasan dengan China, di mana mereka menuding ucapan itu "tak berdasar".

"Negara kami tak pernah mendukung serangan personal kepada dia, atau membuat komentar diskriminatif," kata juru bicara kemenlu, Joanne Ou.

Karena itu, Ou menyatakan bahwa kementerian meminta agar pejabat asal Etiopia tersebut meminta maaf karena komentarnya sudah "memfitnah".

Dalam unggahannya di Facebook, Presiden Tsai Ing-wen mengundang Tedros untuk melihat cara mereka dalam menanggulangi virus corona.

Di kesempatan tersebut, Tsai juga menantang Direktur Jenderal WHO yang menjabat sejak 2017 itu untuk "menentang tekanan dari China".

"Kami diblokir dari organisasi internasional selama bertahun-tahun. Kami tahu bagaimana rasanya didiskriminasi dan terisolasi," kata dia.

Baca juga: Kepala WHO Mengaku Menerima Pelecehan dan Ancaman Mati Selama Wabah Corona

Relasi yang memburuk

Relasi antara Taipei dengan WHO memburuk sejak wabah merebak, bahkan ketika pakar memuji negara itu atas kesigapan mereka.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com